1. Alkitab sebagai Kajian Hermeneutik
Alkitab sebagai kajian hermeneutik adalah suatu usaha untuk menjelaskan atau menginterpretasi dan menejermahkan teks-teks Alkitab, Alkitab perlu dijelaskan supaya isinya dapat di pahami oleh umat. Melalui proses tersebut, pembaca dapat mengerti berita yang disampaikan oleh Alkitab.
2. Kesenjagan Multi Aspek antara Teks Alkitab dengan Penafsir Masa Kini.
Kesenjangan multi aspek antara teks Alkitab dengan penafsir masa kini adalah banyak kesalahpahaman terjadi ketika kita menerapkan perintah yang bersifat eraspesifik atau hanya tanda “berlaku untuk waktu tertentu” ternyata hanya berlaku bagi pembaca pertama maupun sebaliknya ketika kita keliru mengartikan perintah yang khusus bagi khalayak tertentu saja sebagai kebenaran yang kekal. Bagaimana cara kita memahami perbedaannya.
Hal pertama yang harus di pahami adalah kanon Alkitab telah ditutup pada akhir abad pertama masehi. Itu berarti sebagian isi Alkitab kalau bukan semuanya tidak di tulis untuk orang kristen hari ini. Para penulis memikirkan orang-orang pada masa itu dan mungkin tidak menyadari bahwa tulisan mereka akan dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia berabad-abad kemudian. Hal inilah yang seharusnya membuat kita berhati-hati saat menafsirkan Alkitab untuk orang kristen hari ini.
Banyak dari khotbah modern hari ini hanya menjadikan Alkitab sebagai “danau di mana tempat untuk memancing aneka penerapan” yang bisa berlaku bagi orang kristen saat ini. Hal ini kadang-kadang dilakukan dengan mengorbankan penafsiran dan penerjemahan yang tepat.
3. Konteks teks-teks Alkitab
Penafsir Alkitab yang terjadi di bangun oleh konteks teks-teks Alkitab yang mempunyai prinsip: konteks untuk sepenuhnya bisa memahami mulai dari bagian yang terkecil dan kemudian diperluas hingga yang terbesar atau keluar mulai dari ayat, bagian, pasal, kitab penulis dan berada di perjanjian mana?
Coba untuk memahami bagaimana pembaca; pendengarpertama akan memahami pernyataan tersebut. Pertimbangan perbedaan antara budaya kita saat ini dengan budaya mereka saat itu. Jika perintah moral dari PL diulang dalam PB, hal itu bisa dianggap sebagai “kebenaran yang kekal”. Ingatlah bahwa setiap bagian memiliki satu penafsiran yang tepat, namun bisa memiliki banyak penerapan (beberapa akan lebih baik dari yang lainnya). Selalu rendah hati, jangan lupa akan peran Roh Kudus dalam penafsiran ini. Dia telah berjanji untuk memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16: 13).
Penjelasan arti dari konteks istilah:
· Midras.
· Pesher.
· Penafsiran alegoris.
· Penafsiran rasionalisme.
Tugas
1. Jelaskan Alkitab sebagai kajian hermeneutika!
2. Apa itu kesenjangan antara multi aspek antar teks Alkitab dengan penafsir masa kini!
3. Sebutkan berbagai penjelasan dan arti konteks istilah!
Comments