BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hati Nurani Jika berbicara tentang hati nurani, ini sama halnya dengan berbicara tentang perasaan moral dalam diri manusia. Masing-masing manusia sudah diajarkan sejak kecil tentang moral, mana yang baik dan mana yang jahat. Setelah mereka bisa menentukan akan perbuatan mereka tersebut, disini hati nurani berperan penting. Karena manusia yang memiliki hati nurani pasti akan menghindari perbuatan yang buruk dan akan melakukan apa yang baik. Oleh karena itu, manusia harus berhati-hati dalam menjaga hati nuraninya, agar selalu dipandu dengan prinsip-prinsip yang benar dan tidak mudah dibengkokkan oleh cara berpikir yang menyesatkan.
2.2 Hati Nurani menurut ajaran Alkitab Dalam alkitab, kata Yunani untuk “hati nurani” berarti pengetahuan pendamping / pengetahuan yang menyertai diri kita. Tidak seperti makhluk lain yang ada di bumi, Allah memberikan kita kemampuan untuk mengenali diri kita sendiri dan seolah-olah bisa menilai diri sendiri apakah kita lurus secara moral. Hati nurani dapat menuntun kita untuk menjadi seorang pengambil keputusan yang baik, ataupun justru sebaliknya yaitu memperingatkan kita untuk tidak jatuh sebagai pengambil keputusan yang tidak baik. Setelah itu, hati nurani dapat menenangkan hati kita atas pilihan yang kita buat itu, apakah baik dan bijaksana atau menghukum kita sehingga batin kita tertekan karena kesalahan dalam mengambil pilihan.
Kemampuan untuk memilih mana yang baik dan jahat, sudah ada sejak awal mula laki- laki dan perempuan diciptakan. Baik Adam maupun Hawa sama-sama menunjukkan bahwa mereka memiliki hati nurani. Hal itu dapat dilihat dari rasa malu mereka setelah berbuat dosa di Taman Eden (Kejadian 3: 7-8). Sayang sekali, hati nurani mereka yang pada akhirnya menyadari kesalahan yang telah diperbuat tidak bisa lagi dimaafkan. Mereka dengan sengaja melanggar Hukum Allah walaupun Allah sudah memperingatkan mereka akan apa yang baik dan apa yang jahat. Namun dengan kesadaran penuh, mereka justru memilih untuk menjadi pemberontak dan penentang Allah. Sebagai manusia sempurna, mereka tahu apa yang mereka lakukan itu salah dan mereka tidak dapat menyangkal kesalahannya karena hati nurani mereka sudah tercoreng oleh sikap pemberontak mereka terhadap Allah Sang Pencipta.
2.3 Bentuk dan Jenis Hati Nurani Hati nurani adalah sesuatu yang tidak dapat digambarkan, karena hati nurani adalah moral dan moral adalah perilaku. Perilaku tidak dapat digambarkan namun dapat dilihat di dalam diri setiap orang.
Namun secara teori, hati nurani terbagi atas 2 yaitu:
1. Hati nurani retrospektif. Adalah hati nurani yang menilai perbuatan yang telah dilakukan. Contoh: ketika seorang anak mencuri uang ayahnya. Ia akan dihantui oleh perasaan merasa bersalah.
Tugas: Catat hal-hal penting yang terdapat pada materi pembelajaran, jika ada hal yang belum jelas, silahkan menghubungi guru mata pelajaran 081239911304 (Ibu Ani)
Comments