top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

Etika Kristen XII (Norma-norma Kristen)




Mata Pelajaran : ETIKA KRISTEN

Kelas : XII

Petemuan : 9

Materi Pembelajaran : NORMA-NORMA KRISTEN

1. Hidup Damai Sejahtera

Dalam situasi dan kondisi perekonomian yang begitu sulit saat ini, banyak anak-anak muda pengangguran yang mangkal di persimpangan jalan atau di pusat-pusat pasar (keramaian), sering berbuat onar dan melakukan tindakan kejahatan seperti: mencuri, mencopet, menipu, dan menodong bahkan merampok. Dan pada akhirnya mereka justeru sangat menyenangi pekerjaan (tindakan kejahatan) seperti itu, sebagaimana yang dikatakan dalam Amsal 4:16-17: “orang jahat tidak dapat tidur sebelum sebelum melakukan yang tidak baik. Mereka tidak mengantuk sebelum mencelakaan orang lain. Kejahatan dan kekejaman adalah seperti makanan dan minuman bagi mereka”.

Jadi, prinsip hidup damai sejahtera pertama-tama harus dikembangkan di dalam pribadi atau diri seseorang, baru kemudian di tengah-tengah keluarga.

Prinsip hidup damai sejahtera dalam konteks Agama Kristen hanya dapat ditemukan di dalam Alkitab (Firman Tuhan). Agar kita dapat hidup damai sejahtera ada tiga (3) hal yang patut kita lakukan seperti yang tertulis dalam Amsal 4:27, yaitu:

a. Jauhilah yang jahat

b. Hiduplah dengan jujur,dan

c. Jangan sekali-sekali menyimpang dari jalan yang benar.

Prinsip hidup damai sejahtera dalam konteks kehidupan bermasyarakat dapat tercermin di dalam kerukunan hidup umat beragama.

2. Hidup Beriman di Tengah Masyarakat

Moral Kristiani dapat kita teladani atau peroleh dari Alkitab, sebab Alkitab merupakan satu-satunya sumber utama dan pedoman keberhasilan untuk menentukan sikap hidup Kristen yang benar di tengah-tengah Gereja, Masyarakat, Bangsa dan Negara kita ini.

Dalam Perjanjian Lama (Kel.19-24)dapat kita simak bahwa Hukum Taurat diberikan kepada umat Israel berdasarkan 3 alasan:

1. Utuk menjadi ukuran kebenaran

2. Untuk menunjukan dan menandakan dosa

3. Untuk menyatakan kesucian Allah

Hukum Taurat terdiri atas 3 bagian, yaitu:

1. Kesepuluh Perintah (=mengatur hidup kesusilaan)

2. Hukum Perdata (=mengatur hidup kemasyarakatan)

3. Syariat (=mengatur hidup keagamaan)

Jadi, sebagaimana Alkitab dipakai agama Kristen, maka Hukum Taurat dipakai dalam agama Yahudi sebagai pedoman atau ukuran untuk menentukan baik buruknya seseorangdi dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya manusia. Kristus telah datang ke dunia untuk menggantikan Hukum Taurat dengan Hukum yang terutama yaitu HUKUM KASIH. Allah adalah Kasih (1Yoh. 4:16), itu berarti bahwa Allah yang menjadi contoh dan teladan yang sempurna mengenai kasih.

3. Solidaritas Yang Membaharui

Solidaritas merupakan suatu tindakan nyata, kasih, pengorbanan yang membuat orang lain menerima sesuatu perlakuan yang sifatnya baik dan menghidupkan sehingga orang lain bersukacita atas dorongan kasih sayang dan damai sejahtera sebagai sesama ciptaan. Sebab Yesus mengajarkan kasih kepada manusia untuk dilaksanakan dan dijadikan sebagai pedoman hidup (Im. 19:18; Mat. 9:8; 22:39; 25:40).

Saat ini kita membutuhkan solidaritas, yaitu solidaritas yang sunguh-sungguh membangun dan membaharui diri kita sendiri dan membangun bangsa dan negara kita. Solidaritas yang sesungguhnya datangnya dari Yesus. Namun solidaritas itu telah diberikan Yesus kepada kita untuk kita perbuat juga kepada sesama manusia, tanpa harus membeda-bedakan suku, golongan, agama,ras dan latar belakang (Gal.6:2). Sebagai orang Kristen yang beriman, atau yang benar-benar mengikuti Yesus Kristus, kita diingatkan untuk merasakan dan meyakini kuasa Yesus yang dapat memperbaharui hidup.

Tugas:

Ø catat dan pelajari kembali materi

Ø Kirim foto catatan ke no WA 085338379978

1,741 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page