MATERI
1. Batas-batas subjektivitas seorang penafsir yaitu unsur yang paling kuat adalah bahasa karena selalu ada komunikasi dari seorang pembicara, pengarang atau penyunting dari naskah Alkitab. Allah yang dikenal umat adalah Allah yang menyatakan diriNya melalui revelation. Uniknya pernyataan diri yang tak terbatas justru ada dalam keterbatasan yang sebenarnya telah menyalahi prinsip kelogisan finitum non capanya infiniutum (yang terbatas tidak dapat menampung yang tidak terbatas).
2. Sejauhmana pembatas subjektivitas seorang penafsir adalah bagi seorang penafsir dalam membaca dan menerjemahkan Alkitab mau atau tidak mau akan melibatkan aspek menafsir. Objektivitas nilai, arti dan makna membaca maupun menerjemahkan sangat bergantung pada bagaimana kita memposisikan dan meletakkan subjektivitas pada metode yang dipakai sehingga entah dalam cara membaca dan menerjemahkan dalam menemukan nilai, arti dan makna akan sangat ditentukan oleh metode yangg dipakai yaitu harus memiliki sikap:
· Bagaimana cara “melihat” Alkitab?
· Bagaimana cara “membedah” Alkitab?
· Bagaimana cara “memperlakukan” Alkitab?
Tiga hal ini ada dalam ayat firman: “II Timotius 3: 14-17”, artinya melihat Alkitab sebagai kebenaran masa lalu, yang sudah tidak relevan dengan masa sekarang, melihat Alkitab sebagai petunjuk masa kini tanpa mempertimbangkan teks menurut konteks penerima awal, melihat Alkitab sebagai buku Primbon (kitab warisan leluhur).
3. Syarat-syarat seorang penafsir masa kini yaitu
· Seseorang yang sudah lahir baru (pertobatan).
· Seseorang yang memiliki sikap dan motivasi yang benar.
· Selalu memohon penerangan Roh Kudus.
4. Penjelasan syarat dalam menafsir:
1. Seseorang yang sudah lahir baru artinya benar-benar memohon ampun kepada Tuhan lewat pengakuan pertobatannya.
2. Seseorang yang sudah memilki sikap dan motivasi yang benar artinya dalam kehidupannya mana yang baik itu yang dilakukan, tidak mengulangi masa lalu tetapi motivasinya adalah perubahan untuk makin maju.
3. Selalu memohon penerangan Roh Kudus artinya harus mengetahui keberadaan kita, mengakui keterbatasan kita sebagai manusia karen aitu memohon kekuatan dari Roh Allah yang adalah penolong.
Tugas
1. Jelaskan batas-batas subjektivitas!
2. Sebutkan syarat-syarat dari seorang penafsir!
Jelaskan syarat-syarat dari seorang penafsir!
Jika masih ada hal yang belum jelas, silahkan menghubungi guru mata pelajaran 081269382922 (Pak Domi)
ความคิดเห็น