top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

IPAL XII (Surat Titus)




MATERI PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : IPAL

KELAS : XII

ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN

MATERI POKOK : SURAT TITUS


Surat Paulus kepada Titus merupakan salah satu surat surat-surat Paulus yang terdapat di dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Bersama dengan surat Timotius, surat ini dikategorikan sebagai surat-surat Pastoral. Dikategorikan surat pastoral karena surat-surat ini ditujukan kepada Titus dan Timotius yang menjalankan tugas sebagai seorang pastor. Secara garis besar surat ini berisi petunjuk-petunjuk untuk menjalani hidup sekaligus untuk menanggulangi ajaran sesat. Titus sendiri merupakan teman sekerja Paulus dalam pekerjaannya.


Tujuan surat

Surat ini ditujukan kepada Titus yang merupakan teman sekerja Paulus.[2] Titus merupakan seorang non Yahudi yang menjadi Kristen dan kemudian mengikuti rombongan Paulus.[2] Paulus juga mengutusnya untuk membantu pelayanannya di Korintus.[4] Dalam surat ini, Titus digambarkan sebagai orang yang sangat setia.[4] Oleh karena kesetiaannya, Paulus menaruh kepercayaan yang besar kepada Titus.[4] Dalam perjalanan, Paulus meninggalkan Titus di Kreta dan diberi tugas untuk membina jemaat-jemaat baru di sana.[3] Selain ditujukan kepada Titus, surat ini juga ditujukan kepada semua anggota jemaat.


Tempat penulisan

Tempat dan waktu penulisan surat ini sulit untuk ditentukan. Ada pendapat bahwa surat ini ditulis ketika Paulus singgah di Nikopolis. Pendapat lain mengatakan bahwa surat ini ditulis di Roma, atau Efesus.


Waktu penulisan

Jika berpatokan pada persinggahan Paulus di Nikopolis maka diperkirakan bahwa surat ini ditulis antara tahun 60-64 M,[2] meskipun ahli yang memperkirakan bahwa surat ini ditulis di Efesus memberi perkiraan sekitar tahun 100 M.[6] Robinson meyakini bahwa surat ini ditulis pada akhir musim semi (bulan Mei-Juni) tahun 57 M.[8] Pendapat lain memberi perkiraan tahun 50-60


Tugas Titus di Kreta

Titus diingatkan mengenai sifat-sifat orang yang boleh menjadi pemimpin jemaat. Seseorang yang hendak menjadi penatua maupun pemimpin jemaat haruslah orang yang tidak bercela atau tidak bercacat di dalam cara hidupnya.. Hal ini bukan berarti menuntut seseorang yang sempurna tetapi menuntut seseorang yang cara hidupnya baik sehingga dapat menjadi panutan.] Syarat kedua yang ditetapkan adalah memiliki satu istri saja Pada saat itu sering terjadi poligami ataupun perzinahan. Oleh karena itu, seorang penatua haruslah dapat menahan nafsunya dan hanya memiliki satu isteri atau satu suami saja. Kemudian syarat berikutnya adalah memiliki anak-anak yang beriman. Seseorang hendaknya dapat membina anaknya dengan baik sebelum membina orang-orang lain atau jemaat. Seorang penatua juga harus rendah hati, tidak cepat marah, dapat menguasai diri, dapat mendengar orang lain dan tidak serakah. Penatua adalah orang yang mengurus pekerjaan Allah. Oleh karena itu, penatua juga harus dapat bijaksana, saleh, dan menyukai hal-hal yang baik. Penatua bepegang kepada firman Tuhan, berkata benar, dan sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran firman Tuhan. Titus perlu mengangkat dan menetapkan syarat-syarat tersebut karena kondisi jemaat di Kreta saat itu banyak yang memberontak dan mengajarkan ajaran palsu.


Pengajaran yang benar

Titus dinasihati mengenai bagaimana pengajaran yang benar. Pokok dasar ajaran yang benar itu adalah anugerah Allah yang telah dinyatakan demi menyelamatkan umat manusia. Anugerah inilah yang memampukan umat manusia terutama umat Kristen untuk hidup dengan cara yang diinginkan oleh Allah sampai kedatangan Yesus kembali. Nasihat-nasihat tersebut antara lain:

· Orang-orang yang sudah tua hendaknya dapat hidup bijaksana, hidup sederhana dan hidup dalam ketekunan. Begitu juga perempuan yang sudah tua, dituntut untuk hidup berbakti kepada Allah, tidak suka memfitnah dan senantiasa mengajarkan hal-hal yang baik. Dengan demikian, mereka dapat mendidik para orang-orang muda agar dapat juga hidup dengan baik.

· Juga kepada kaum-kaum muda, agar dapat bijaksana, menguasai diri, berkelakuan baik, dan jujur.

· Hamba-hamba haruslah taat kepada tuannya dalam segala hal yang baik Seorang hamba harus setia, taat dan tulus sehingga mereka berkenan pula memuliakan ajaran Allah


Nasihat tentang perilaku orang Kristen

Titus diajar mengenai bagaimana seharusnya kelakuan orang Kristen terhadap pemerintah dan terhadap masyarakat. Orang Kristen haruslah taat kepada pemerintah dalm segala sesuatu hal yang baik. Dengan demikian mereka dapat dipuji oleh masyarakat dan nama Yesus dimuliakan Orang Kristen dituntut untuk ramah dan suka damai, jangan membenci orang, jangan suka bertengkar atau menimbulkan perpecahan. Paulus juga mengingatkan bahwa kita diselamatkan bukan semata-mata karena kebaikan kita tetapi karena rahmat Tuhan kepada manusia.



Tugas

1. Sebutkan syarat-syarat pejabat gerejawi menurut surat Titus!

2. Jelaskan kewajiban dari orang tua, pemuda dan hamba menurut Titus 2:1-10

3. Jelaskan keselamatan yang dimaksudkan dalam pasal 2;11-15

4. Pesan-pesan apa yang disampaikan dalam surat Titus!


Kerjakan dan kirimkan hasilnya ke nomer WA guru mata pelajaran 085239421500 (Ibu Oni)

145 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page