top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

Kesamaan dan Perbedaan Aliran – aliran Besar gereja (Katolik,Calvin)

Pertemuan Ke V: Kesamaan dan Perbedaan Aliran – aliran Besar gereja (Katolik,Calvin)

Perbedaan Gereja Lutheran Dan Calvinis

Kekristenan di dunia ini memiliki banyak sekali aliran yang berbeda-beda. Walaupun dari luarnya tampak sama dan tidak ada yang berbeda kelihatannya, namun sebenarnya di dalam gereja-gereja Kristen ini memiliki sedikit perbedaan. Yang mana tentu saja hal ini terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan juga seiring dengan semakin meluasnya kekristenan di seluruh dunia.

Yang mana perbedaan aliran-aliran yang ada di dalam gereja Kristen ini yaitu salah satunya disebabkan karena adanya perpecahan antar tokoh maupun juga antar kelompok yang ada. Dimana puncaknya terjadi di sekitar abad ke 16 di Eropa.

Yaitu perpecahan yang mengakibatkan terpecahnya gereja Katolik Roma di Eropa dan lahirnya reformasi gereja secara besar-besaran yang dipelopori oleh beberapa tokoh yang ada di Eropa. Yang kemudian dari reformasi gereja inilah kemudian yang melahirkan Kristen Protestan. Dan di dalam aliran gereja-gereja Kristen Protestan ini ada banyak sekali aliran yang berbeda di seluruh dunia.

Beberapa yang terkenal dan sering dibahas oleh banyak orang yaitu adalah aliran Lutheranisme dan Calvinisme. Lalu sebenarnya apa perbedaan antara aliran Lutheranisme dan Calvinisme ini? Berikut akan saya berikan sedikit informasi dan penjelasan mengenai perbedaan aliran Lutheranisme dan Calivinisme di dalam gereja.

Aliran Lutheranisme


Aliran Lutheranisme ini secara langsung memang bertitik tolak dari peristiwa reformasi gereja yang terjadi di Eropa yang dipimpin oleh Martin Luther. Yang mana ajaran Luther ini berpusat pada 3 semboyan reformasi gereja, yaitu Sola Gratia (hanya oleh anugerah), Sola Fride (hanya oleh iman), dan Sola Scriptura (hanya di dalam Alkitab).

Ajaran Luther ini menempatkan Gereja sebagai ecclesia reformata est semper reformanda (Gereja yang selalu diperbarui dan selalu dalam keadaan diperbaharui)

1. Pokok Ajaran Lutheranisme


Pokok dari ajaran gereja Lutheranisme yaitu adalah firman dan sakramen. Firman ini mengacu pada Alkitab sedangkan sakramen mengacu kepada firman Allah yang diperagakan atau disimbolkan. Luther menetapkan hanya ada 2 sakramen yang sah dalam gerejanya yaitu baptisan dan perjamuan kudus. Dan ia menolak 5 jenis sakramen lain yang ada di dalam gereja Katolik Roma

2. Tata Cara Ibadah


@worshipcenter

Gereja aliran Lutheranisme ini lebih mementingkan tentang bagaimana para jemaat di dalam gereja bisa mengalami perjumpaan yang nyata dengan Tuhan. Oleh sebab itu nyanyian serta pujian merupakan hal yang penting dalam gereja aliran Lutheranisme. Sebab Tuhan menyukai puji–pujian serta penyembahan yang dinaikkan oleh umat-Nya.

Selain itu tata cara peribadatan di dalam gereja beraliran Lutheranisme ini juga sangat menekankan atau mengutamakan sekali pada keteraturan serta keheningan atau kekhusyukan di dalam beribadah

3. Sistem Pemerintahan Gereja


Karena di dalam gereja aliran Lutheranisme ini menganggap bahwa firman dan sakramen merupakan pusat dari kehidupan sebuah gereja, maka dari itu diperlukan sebuah jabatan khusus yang ditahbiskan secara khusus juga. Yaitu adalah seorang pemberita firman dan pelayan sakramen, yang lebih kita kenal dengan Pendeta.

Seorang Pendeta di dalam gereja akan memiliki tugas untuk melakukan pengajaran terhadap firman Allah dan penggembalaan terhadap jemaat-jemaat Tuhan yang ada. Dan seorang pendeta juga bertanggung jawab atas para jemaatnya akan pengenalan Tuhan di hidup masing–masing jemaatnya.

Aliran Calvinisme


Aliran gereja lainnya yang ada di dunia ini yaitu adalah aliran Calvinisme. Aliran gereja Calvinisme ini tercipta dari titik tolak yang terjadi pada reformasi yang dilakukan oleh seorang yang bernama John Calvin yang juga mendukung serta meneruskan reformasi gereja yang telah dipelopori oleh Martin Luther kepada gereja Katolik Roma.

1. Pokok Ajaran Calvinisme


Inti dasar ajaran berawal dari dua tema utama, yakni kedaulatan dan kemuliaan Allah. Keselamatan sepenuhnya atas dasar sola gratia atau hanya karena anugerah dari Tuhan, sementara disiplin gereja semata-mata untuk menjaga kekudusan hidup orang percaya yang sudah Allah karuniakan berdasarkan iman.

John Calvin menetapkan dua sakramen di dalam gerejanya yaitu Baptisan dan Perjamuan kudus. Baptisan Kudus ini ditujukan kepada seluruh anggota jemaat gereja, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Baptisan adalah tanda pengampunan dan hidup baru, menandakan bahwa kita telah ikut serta dalam kematian dan kebangkitan Kristus dan kita telah menjadi satu dengan Dia.

Baptisan merupakan tanda masuknya hidup kita (inisiasi) ke dalam persekutuan Gereja sebagai Tubuh Kristus. Baptisan dipandang sebagai tanda bahwa seseorang telah memperoleh pengampunan dosa dan keselamatan pada salib Kristus.

Sedangkan Perjamuan Kudus merupakan meterai yang ditetapkan Allah melalui Yesus bahwa semua orang dipersatukan dengan darah Kristus. Di dalam Perjamuan Kudus, Kristus hadir melalui roti dan anggur yang dikukuhkan oleh pemberitaan Firman sekaligus mengukuhkan pemberitaan Firman. Perjamuan Kudus lebih dari sekedar peringatan akan kematian Kristus, namun sekaligus menambahkan sesuatu kepada iman orang percaya.

2. Tata Cara Ibadah


John Calvin berpendapat bahwa ibadah dan tata ibadah merupakan suatu kesatuan dengan pokok ajaran yang mendasar bagi para umatnya. Dan lewat ibadah inilah ajaran tentang kebenaran tersebut disampaikan kepada umat Tuhan. Sebab apa yang diyakini oleh gereja tentang imannya harus dapat diungkapkan kepada para jemaat yang hadir di dalam kegiatan ibadah di dalam gereja.

Sedikit berbeda dengan gereja yang beraliran Lutheranisme, gereja yang beraliran Calvinisme ini akan menyusun doa serta pujian atau nyanyian dengan sedemikian rupa untuk menyelingi pokok-pokok penting lain yang ada di dalam gereja aliran Calvinisme ini.

Yaitu seperti pengakuan dosa dan penyampaian firman Tuhan yang biasanya disertai dengan berita pengampuann yang disusul petunjuk untuk hidup baru dan pengakuan tentang kekuasaan dan kemuliaan Allah.

3. Sistem Pemerintahan Gereja


Di dalam gereja aliran Calvinisme ini ada 4 jabatan yang terdiri dari gemabla atau pendeta, pengajar, penatua, dan diaken. Seorang pendeta bertugas untuk menyampaikan firman Tuhan dan melayani sakramen. Lalu seorang pengajar bertugas untuk melakukan pengajaran tentang iman kepada Allah.

Para diaken biasanya akan memiliki tugas untuk mengurusi orang yang sedang sakit, melakukan kunjungan kepada orang yang sedang tertimpa musibah, maupun melakukan berbagai kegiatan sosial lainnya. Sedangkan seorang penatua bertugas untuk menjadi pendoa di dalam gereja dan bertugas untuk melakukan pengawasan kepada jemaat di dalam gereja.

2,227 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page