Ovulasi
Ovulasi terjadi pada saat ditengah siklus menstruasi. setelah fase folikel. Fase ini dipengaruhi oleh hormon luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
Pada diagram dapat dilihat adanya perubahan hormonal pada saat ovulasi
Ovulasi adalah proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita[1]. Pada proses ini folikel yang matang akan pecah dan mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi[1]. Pada tahapan ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi[1]. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diruntuhkan[1]. Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-tahun usia subur. Ovulasi terhenti pada waktu kehamilan[1].
Siklus
Fase Folikel
Proses pematangan folikel pada ovarium, terjadi pada awal siklus menstruasi[2]. Jika ovulasi berhasil, ovum di pandu oleh sel corona radiata dan sel cumulus oohorous granulosa[2].
Fase Ovulasi
Pada fase ini kurva dari konsentrasi estrogen akan menyebabkan naiknya ekspresi dari hormon luteinizing (LH) dan hormon penstimulasi folikel (FSH)[2]. Fase ini terjadi selama 24 hingga 36 jam[2]. oocyte pada fase ini akan di lepaskan dari ovarium melalui oviduct[2].
Melalui sinyal transduksi kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH membuat enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan follicular di situs blister yang akan membentuk lubang yang disebut stigma[2].Yang kompleks cumulus-oocyte (coc) meninggalkan pecah folikel dan bergerak ke dalam rongga peritoneum melalui stigma, di mana ia tertangkap oleh fimbriae pada akhir tuba fallopii (juga disebut oviduk)[2]. Setelah memasuki oviduk, yang kompleks ovum-cumulus didorong bersama oleh silia, awal perjalanannya ke arah rahim[2].
Setelah oosit menyelesaikan fase meiosis, sel tersebut akan menghasilkan dua sel, yaitu yang lebih besar oosit sekunder yang berisi semua bahan sitoplasma, dan yang lebih kecil tidak aktif pertama tubuh kutub[2]. Pada tahapan meiosis II akan mengikuti secara bersamaan namun akan ditahan pada fase metaphase dan akan jadi masih tinggal sampai fertilisasi[2]. Gelendong aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi[2]. Jika tidak ada pembuahan terjadi, oosit akan merosot antara 12 hingga 24 jam setelah ovulasi[2].
Fase Luteal
Folikel pada fase ini merupakan fase akhir dari hidupnya[2]. Tanpa oosit, lipatan folikel masuk ke dalam dirinya sendiri kemudian bertransformasi menjadi korpus luteum yang merupakan sebuah cluster steroidogenic sel-sel yang memproduksi estrogen dan progesteron[2]. Hormon ini menyebabkan kelenjar endometrium memulai produksi endometrium proliferatif dan kemudian melakukan sekresi endometrium, situs pertumbuhan embrio jika implantasi terjadi[2].
Tindakan progesteron meningkatkan suhu tubuh basal menjadi seperempat untuk 2,4 derajat Celsius (satu perdua untuk satu derajat Fahrenheit)[2]. Korpus luteum terus melakukan tindakan paracrine ini untuk sisa dari siklus menstruasi untuk mempertahankan endometrium sebelum disintegrasi ke jaringan parut selama mestruasi[2].
Menstruasi
.Menstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Biasanya darah haid mula-mula keluar berwarna hitam, kemudian berubah kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian kuning dan akhirnya keruh (yakni antara putih dan hitam), hingga akhirnya putih bersih tanda selesainya haid. Namun tiap wanita biasanya memiliki siklus warna darah yang berbeda satu sama lain.
Untuk menampung darah haid, wanita yang mengalami menstruasi harus memakai pembalut, baik pembalut tradisional misalnya kain ataupun pembalut modern yang sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada pembalut yang terbuat dari herbal, sehingga nyaman dipakai, ada juga pembalut yang di desain dengan ukuran panjang 29 hingga 35 cm untuk dipakai saat tidur atau bagi mereka yang darah haidnya keluar dengan deras. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya.
Berikut ini cara memilih pembalut yang tepat:[1]
· Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan. Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah menstruasi banyak atau di malam hari. Beberapa merk menyediakan pembalut bersayap, yang membantu pembalut melekat lebih sempurna pada celana dalam dan juga mencegah rembesan yang menodai celana dalam. Tetapi kalau volume darah menstruasi tidak terlalu banyak, bisa juga memakai pembalut yang lebih tipis.
· Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut. Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika pembalut yang dipakai mudah mengerut, maka kebocoran rentan terjadi, sehingga darah bisa tembus ke mana-mana.
· Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi. Tapi pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu permukaanya kering. Kondisi permukaan pembalut yang kering memperkecil risiko terjadinya kelembapan dan iritasi.
· Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup rapat. Segera tukarkan pembalut yang kemasannya rusak, sekecil apa pun itu. Kerusakan kemasan, seperti lubang, bisa jadi celah masuk bakteri yang terbawa debu. Penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan kulit organ tubuh yang relatif sensitif, makanya higienitasnya harus terjaga.
· Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina dan juga mengurangi risiko kebocoran.
Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
Fase pra-ovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.[2]
Menentukan masa subur
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
1. Perubahan Periode Menstruasi
2. Perubahan Lendir Servik
3. Perubahan Suhu Basal Tubuh
Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
Tanda dan gejala
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
· Terasa nyeri saat buang air kecil.
· Tubuh tidak fit.
· Demam.
· Sakit kepala dan pusing.
· Keputihan.
· Radang pada vagina.
· Gatal-gatal pada kulit.
· Emosi meningkat.
· Nyeri dan bengkak pada payudara.
· Bau badan tidak sedap.
· Suara kurang menarik.[3]
· Muncul Jerawat di wajah.
Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi sering kali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
· Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
· Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
· Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
· Hindari meminum minuman yang mengandung kafeina karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
· Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
· Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.
Kelainan menstruasi
· Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.[4]
· Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, tetapi Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, tetapi gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, tetapi pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.[4]
· Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, tetapi hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.[4]
· Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.[4]
Osteoporosis
Penyakit tulang keropos atau biasa dikenal dengan osteoporosis memang banyak dialami orang lanjut usia. Tetapi, penyakit yang tergolong "silent disease" ini sebenarnya juga menyerang kaum muda. Dan banyak orang tak sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini, khususnya dari para kaum muda, karena sebagian besar dari mereka masih menganggap osteoporosis adalah penyakit orang tua. Osteoporosis bisa menyerang orang yang masih berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi.[5]
Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause. Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya.[5]
Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang remaja. Kemungkinan risiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi sebuah pertanda yang sangat penting.[5]
Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai risiko terserang osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kemungkinan risiko terjadi pengeroposan tulang.[5]
LKS : SISTEM REPRODUKSI (Siklus Menstruasi)
Tujuan : Mengetahui perubahan yang terjadi dalam uterus selama siklus menstruasi
Alat dan Bahan : Carta siklus menstruasi
Langkah Kerja :
1. Amati carta siklus menstruasi !
Pertanyaan
1. Menunjukkan apakah gambar tersebut diatas ? ………………………………………………………
2. Pada hari keberapakah dinding rahim dalam kondisi paling tebal ? ………………………………………
3. Menstruasi pada umumnya terjadi selama berapa hari ? ……………………………………………………
4. Setiap berapa hari siklus menstruasi berlangsung ? …………………………………………………………………
5. Apa yang dimaksud dengan ovulasi ? ……………………………………………………………………
6. Dari gambar tersebut pada hari keberapa ovulasi terjadi ? ……………………………………………………
7. Dimanakah proses bertemunya ovum dan sperma ? ………………………………………………………………
8. Apa yang terjadi jika sel telur dibuahi sperma ? ……………………………………………………………………
9. Apa yang terjadi jika sel telur / ovum tidak dibuahi sperma ? ……………………………………………
10. Apa yang disebut mentruasi ? …………………………………………………………………………………………….
11. Apa pula yang dimaksud dengan menopouse ? ……………………………………………………………………
Comments