1. Perkembangan Gereja pada Abad Pertengahan.
Abad pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 masehi. Abad pertengahan bermula sejak runtuhnya kekaisaran Roma di barat dan masih berlanjut manakalah Eropa mulai memasuki abad pembaharuan dan abad penjelajahan atau pada abad ini bermula jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453, sehingga pada abad pertengahan ini di sebut dengan zaman kelam karena masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelektual. Gereja tidak lagi terbatas pada Eropa dan Timur Tengah seperti dahulu. Sekaligus kesatuan gereja Barat yang dapat dipertahankan selama itu (pertengahan) menjadi hilang karena reformasi Marthin Luther 1517.
2. Pengaruh Filsafat Perkembangan Gereja pada Abad Pertengahan
Sejarah filsafat abad pertengahan lazimnya dibagi menjadi dua periode yakni periode di Barat Latin mengikuti abad pertengahan sampai abad ke 12, ketika karya-karya dari Aristoteles dan Plato dilestarikan dan dibudidayakan serta pada masa keemasan di sekitar abad 12, 13 dan 14 di Barat Latin yang merupakan puncak dari pengembalian filsafat kuno.
Era abad pertengahan umumnya di pandang remeh oleh para humanis di zaman Renainsance, lantaran mereka melihat filsafat pada abad pertengahan sebagai periode barbar (yang menengahi). Filsafat pada periode kasih dari kebudayaan Yunani dan Romawi dan kelahiran kembali budaya pangan kasih tersebut pada zaman Renainsance.
Filsafat abad pertengahan juga dapat dikatakan sebagai “abad gelap” karena didasarkan pada pendekatan sejarah gereja. Memang saat ini tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia. Para ahli pikir pada saat itu tidak lagi memiliki kebebasan berpikir karena apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja maka akan dihukum berat.
3. Perkembangan Gereja di Abad Pertengahanan
Selama zaman abad pertengahan gereja di Eropa Barat memainkan peranan yang menentukan di seluruh kehidupan masyarakat. Hal ini mulai ketika kuasa kekaisaran Romawi hilamh sebagai kuasa yang mempersatukan Eropa dan situasi ini dapat dapat berlangsung terus samapi akhir abad pertengahan, waktu kekuatan politik seperti negara-negara nasional mulai menuntut haknya untuk mengatur kehidupan masyarakat.
4. Filsafat dan Agama-agama Suku
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat dan agama suku artinya segala hal yang sudah dipikirkan secara mendasar dan dikonsepkan di dalam ajaran agama-agama suku. Pengertian filsafat sudah di ketahui oleh sebab itu kita lihat agama sukunya.
Agama adalah ajaran kepercayaan kepada Tuhan. Suku adalah sebuah realitas atau kenyataan dari kelompok masyarakat tertentu di daerah tertentu yang ditandai oleh adanya kebiasaan-kebiasaan dan praktek hidup yang hanya ada pada kelompok masyarakat itu sendiri seperti adat, budaya, kebiasaan. Agama suku bersifat eksklusif karena hanya di praktekan di dalam suku tertentu dan juga bersifat primitif artinya belum menerima kebudayaan, masih dengan pola hidup yang sederhana, asosial dan gaptek. Ajaran agama suku yang utama adalah
· Magisme
· Spiritisme
· Shamanisme atau perdukuan.
Tugas
1. Jelaskan secara singkat perkembangan gereja pada abad pertengahan!
2. Sebutkan dua periode sejarah filsafat di abad pertengahan!
3. Mengapa sehingga filsafat di abad pertengahan disebut abad gelap? Jelaskan!
4. Sebutkan arti dari filsafat?
5. Sebutkan 3 ajaran agama suku?
Commenti