1. Pewahyuan Mekanik.
Pewahyuan mekanik atau mekanis adalah sebuah teori yang mengatakan bahwa pengilhaman atau pengwahyuan dapat diterima oleh para nabi atau para rasul oleh karena pekerjaan Roh Kudus. Dalam diri para nabi atau para rasul dibebankan tugas dan fungsi untuk menyampaikan kepada umat Allah atau sesama manusia. Dengan demikian dalam pengilhaman Alkitab, manusia diberi suatu penyelidikan yang membawa pertimbangan kembali. Istilah-istilah pengilhaman alamiah pengertian tentang arti yang dapat diberikan masa kini kepada konsep keilhaman tentang masa yang akan datang. Contohnya di dalam wahyu 1:1-3. Secara umunya bahwa pengilhaman adalah suatu cara Tuhan untuk memakai manusia untuk menulis FirmanNya dengan kuasaRoh Kudus yang telah diberikan manusia bukan karena kepintaran manusia tetapi karena kehendak Tuhan sendiri. Mekanik juga berarti bahwa sebuah teori yang mengatakan bahwa para penulis digerakkan Allah secara penuh atau Tuhan mendiktekkan Firman dan manusia menuliskan seluruh perkataan Allah seperti seorang penulis yang baik dan benar dengan cepat tanpa ada kesalahan.
Dalam pewahyuan mekanik nanusia tidak memiliki peran apa-apa selain sebagai mesin otomatis saja. Setiap kata baik titik atau koma, berasal dari Allah. Teori ini menekankan bahwa Alkitab tidak perlu lagi di krikit secara ilmiah. Pandangan ini mungkin saja ada benarnya tetapi tetap saja salah karena dalam Alitab para penulis menulis kitab itu secara sebab digerakan oleh Roh Kudus.
2. Pewahyuan Organik
Pewahyuan organik adalah sebuah teori yang mengatakan bahwa Allah berbicara langsung dengan manusia. Allah menaruh firmanNya kedalam pikiran manusia. Namun firman dan prosesNya firman itu bukan sepenuhnya mengontrol pikiran penulis kitab. Para penulis masih dapat berpikir sesuai dengan pemikiran mereka tetapi seluruhnya masih berada dalam jalur yang telah ditentukan oleh Allah.
Pewahyuan organik juga dapat diartikan sebagai pengarang Ilahi dan manusiawi berjalan seimbang, Allah mengilhamkan kehendakNya kepada penulis lewat kepribadian, tujuan, pendidikan dan latar belakang. Pengilhaman terjadi pada seluruh isi kitab suci kata perkata bukan berarti didiktekkan. Teori organik juga memperhatikan situasi penulis.
Dalam pewahyuan organik tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran para penulis juga dapat masuk ke dalam tulisan. Hal ini bisa terjadi karena para pemikir, para penulis, dipengaruhi oleh apa yang ia alami dalam pelayanannya. Tetapi kembali lagi di awal penjelasan sebelumnya bahwa Allah mengizinkan itu terjadi selama itu tidak lari dari yang difirmankan oleh Allah.
3. Pewahyuan dari tradisi lisan menjadi tertulis.
Pewahyuan dari tradisi lisan menjadi tertulis adalah Allah meberitakan pewahyuan FirmanNya kepada para Nabi atau para Rasul untuk diberitakan kepada umat Allah keseluruh dunia namun pada waktu itu semua diberitakan secara lisan. Maksudnya para Nabi atau para Rasul diberikan mandat untuk memberitakan Injil Allah secara langsung kepada umat Allah, begitu juga sebaliknya sekarang ini dalam keadaan tertulis sebab sudah tersedianya sejumlah naskah yang ditulis dengan rapi berdasrkan cerita-cerita langsung di zaman dahulu. Contoh bisa kita lihat PB. Tak terhitung banyaknya generasi orang veriman yang telah menggunakan banyak waktu untuk membaca, mempelajari, dan menganalisis sejumlah tulisan yang paling terkenal yakni PB, sebutan yang umum untuk kitab-kitab yunani kristen. Tulisan-tulisan ini dan bagian lain dalam Alkitab telah sangat mempengaruhi dunia kita, menetapkan moral dan etika serta menginspirasi para sastrawan dan seniman, yang terutama tulisan-tulisan itu telah membnatu jutaan orang dan termasuk kita yang zaman ini untuk memperoleh penegtahuan yang seksama tentang Allah dan Yesus (Yohanes 17:3).
Keempat injil yunani kristen tidak langsung ditulis setelah kematian Yesus. Matius tampaknya menulis injil kira-kira 7 atau 8 tahun setelah Yesus dan Yohanes menulis injil kira-kira 65 tahun kemudian. Pertanyaannya: bagaimana mereka bisa mencatat perkataan dan perbuatan Yesus dengan keakuratan yang sempurna? Jawabannya: Roh Kudus Allah memainkan peranan yang aktof dalam membimbing mereka (Yohanes 14:16 & 26). Kesimpulannya: murid-murid Yesus pada masa awal tidak menuliskan ajaran dan perbuatan Yesus tetapi mereka menceritakannya dari mulut ke mulut dikarenakan bahwa saat itu mereka menghafal secara berulang-ulang kali. (Lukas pasal =Zakharia yang untuk sementara berbicaranya ditanya nama apa yang di inginkan bagi putranya, contoh lain Kisah 3: 11 & 19), menggunakan tulisan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Matius 9:9; Lukas 19: 2; Markus 5:22; Matius 8:5; Lukas 8:3; Matius 21:23 & 45, 22:23; 26:59.
Bisa dicari dalam buku yang ditulis oleh “ Alan Millard”. Jadi meskipun penulis-penulis injil dapat menggunakan sumber-sumber lisan dan tulisan, hal yang mereka catat berasal dari sumber yang jauh lebih terpercaya yakni sumber tertinggi yaitu Allah sendiri (II Timotius 3:16).
4. Pentingnya penafsiran Alkitab
Penafsiran dan penerjemahan sangatlah penting khususnya dalam menafsirkan Alkitab yang sebagai wahyu dari Allah (diilhamkan oleh Allah) secara langsung kepada manusia yang disampaikan Allah melalui orang-orang pilihanNya untuk menuliskannya. Begitu sukar dimengerti oleh akal pikiran manusia. Alkitab jauh berbeda dengan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya karena ketika kita belajar Alkitab itu berarti kita belajar secara langsung mengenal Allah. Rasul Yohanes mencatat dalam Yohanes pasal 1.
Semua orang bisa menafsirkan dan menerjemahkan ayat-ayat Alkitab tetapi tidak semua orang mampu dengan baik menafsirkan Alkitab. Misalnya, kita adalah orang-orang berdosa tidaklah mampu menafsirkan firman Tuhan dengan sempurna sehingga sangatlah penting belajar penfsiran Alkitab agar kita dapat mendekati firmanNya dengan hati-hati, rendah hati dan mencurahkan akal sehat lagi pula kita perlu dibimbing dengan Roh Kudus dalam menafsir firman Tuhan sehingga disampaikan dengan benar.
Tugas II
1. Jelaskan pewahyuan mekanik!
2. Jelaskan pewahyuan organik!
3. Jelaskan pewahyuan dari lisan menjadi tertulis!
4. Jelaskan pentingnya penafsiran Alkitab!
Commenti