MATERI
1. Perkembangan Gereja Protestan di Indonesia pada masa VOC.
Sejarah gereja adalah sejarah panggilan Tuhan dan sejarah jawaban yang diberikan manusia kepada panggilan itu. Akan tetapi, panggilan serta jawaban tidak selalu sama bentuknya. Panggilan itupun sudah ada sejarahnya, iapun timbul dari jawaban yang telah diberikan pada tempat lain oleh orang-orang lain. Panggilan itu diteruskan dalam pengutusan gereja. Sejarah panggilan itu adalah sejarah pekabaran injil yang setiap kali melahirkan lagi sejarah gerja dan melalui sejarah peralihan dari katolik menjadi protestan. Agama kristen yang kita kenal pada masa sekarang ini masuk ke Indonesia melalui orang-orang Eropa adalah dimulai pada abad ke-16. Bangsa yang datang pada masa itu salah satunya adalah bangsa portugis yang menganut agam katolik. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia selain untuk kepentingan ekonomi untuk melalukan usaha dagang tetapi juga ada faktor lain yakni faktor agama atau penyiaran agama kristen. Oleh karena itu, pimpinan agama katolik menolak orang-orang Portugis sebagai penganut agama katolik. Raja memilih dan mengangkat uskup di daerah seberang laut hanya dialah yang berhak mengirim misionaris. Tentu saja raja akan membiayai seluruh pekerjaan gerejani. Sistem ini dikenal dalam istilah bahasa Portugis “padroado” (padroa: tuan, majikan/pelindung gereja diwilayahnya). Portugis datang ke Indonesia untuk faktor ekonomi tapi juga agama. Untuk memajukan usaha perdagangan itu, pemerintah Belanda kemudian membentuk sebuah maskapai atau kongsi pada tahun 1602 yang bernama VOC yang bertugas untuk monopoli seluruh usaha dan perdagangan yaitu:
· Membuat perjanjian dengan raja-raja setempat.
· Menyatakan perang dan mengadakan perdamaian.
· Membuat senjata dan mendirikan benteng.
· Mencetak uang sendiri.
· Mengangkat dan memberhentikan pegawai.
2. Pembentukan Jemaat Awal di Indonesia.
Kekristenan Indonesia pada awalnya memang berkaitan erta dengan keberadaan VOC dan zaman penjajahan Belanda itu sendiri tetapi kekristenan itu tidak mungkin ada tanpa adanya PI yang menyertainya. Atau dengan perkataan lain PI itu merupakan panggilan yang mewarnai awal kekristenan di Indonesia, sementara kehadiran VOC dan Belanda ikut menentukan bentuk jawaban atas panggilan itu semua. Secara teoritis dan empiris dapat dikatakan bahwa ajaran gereja, tata gereja, tata ibadat, nyanyian-nyanyian, bentuk gedung-gedung gereja yang ada di Indonesia terlebih pada awal kekristenan itu sebagian adalah barang import dari Eropa.
3. Corak Gereja Prostestan awal di Indonesia.
Di wilayah Indonesia terdapat sejumlah besar gereja-gereja yang masing-masing gereja itu mempunyai sejarah sendiri-sendiri. Panggilan yang menjadi mula, sebab timbulnya gereja itu berbeda-beda coraknya begitu pula halnya dengan faktor-faktor dari dalam yang ikut menentukan corak jawaban yang diberikan oleh gereja itu. Tetapi dari dalam sejarah gereja-gereja itu terdapat pula unsur-unsur bersama. Pertama-tama karena semua gereja itu merupakan perwujudan gereja kristen yang ESA dan AM, dan kedua karena lingkungan Indonesia yang beraneka ragam itu mempunyai suatu kesatuan juga.
4. Perkembangan Misi pada masa VOC
Maluku
Tahun kelahiran gereja kristen di maluku selatan yaitu pada tahun 1538 karena pada tahun inilah 3 kampung di pulau Ambon (Leitimor) menerima agama Kristen yaitu dalam kunjungan Fransiskus Xaverius orang pertama kali dari Portugis datang ke Maluku dan mendirikan benteng di Ternate pada tahun 1522.
Sulawesi/Minahasa
PI yang pertama kali terjadi di daerah Minahasa adalah pada tahun 1563 oleh orang-orang Portugis. Akan tetapi pada tahun 1663 VOC berhasil memasuki daerah Minahasa dan pada masa itu kekristenan belumlah mengalami perkembangan karena tidak mendapat perhatian dari VOC. Pada tahun 1817 Josep Kam dari Maluku datang untuk melihat jemaat di Minahasa.
Gereja di NTT
Sekitar pergantian abad agama kristen belum berakar kuat dalam bumi NTT, walau sudah dikerap disana sudah sejak 2 ½ abad. Jumlah orang kristen pada saat itu perlu diperhatikan bahwa keadaan jemaat pada saat itu sangat terlantar dan agama kristen hanya tersebar di tengah-tengah orang Rote dan kalangan orang-orang Indonesia-Eropa dan Mardika di Kupang dan Babau. Jemaat disana jarang sekali mendapa pelayanan. Pada tahun 1891 pemerintah kemudian mengangkat R. LEBRUIJN yang bekerja atau melayani sebagai PI di Maluku yang kini menjabat pendeta di Kupang. Beliau menjaga hubungan dengan NZG dan bekerja di kalangan orang-orang yang kristen maupun bukan . orang Rotelah yang banyak mendukung PI dan jemaat ini juga yang paling banyak memberi sumbangan untuk mendukung lembaga NZG ini.
Gereja di Jawa
Pada abad ke 18 sebagian besar pulau Jawa dikuasai oleh orang-orang Belanda secara langsung. Dengan sering terjadinya peperangan di Jawa maka kas Belanda kosong dan tenaga PI dengan orang Jawa kembali dikerahkan dengan sistem tanam paksa. Misalnya pemerintah enggan mengijinkan lembaga-lembaga zending bekerja di Jawa selama masa itu. Pada abad 16 pedalaman Jawa sudah di islamkan.
Tokoh-tokoh PI pada masa VOC.
NZG atau serikat misionaris negeri Belanda adalah salah satu organisasi yang berkarya di bidang PI dan penyebaran agama kristen berpusat dahulu di kota pelabuhan Roterdam, Belanda. Organisasi ini didirikan oleh sejumlah tokoh peitis dari NHK seperti J. Th. VAN DER Kemp (1747-1811), J.L Verster (1745-1814) Krom (1738-1804) semua metodenya sangat sederhana dan dapat diterima oleh semua orang yang memberi diri untuk di baptis masuk agama kristen termasuk Fransiskus Xaverius. Metodenya sangata dangkal dalam hal PI.
Tugas
1. Jelaskan secara singkat perkembangan gereja protestan di Indonesia pada masa VOC!
2. Jelaskan pembentukan jemaat awal di Indonesia!
3. Apakah corak gereja protestan awal di Indonesia?
4. Jelaskan perkembangan misi di Indonesia pada masa VOC baik di Maluku, Sulawesi, NTT, dan di Batavia atau Jawa!
コメント