MATERI PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : IPAL
KELAS : X
ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN
MATERI POKOK : KITAB 1 & 2 RAJA-RAJA
Dalam naskah Ibrani, kitab ini dijadikan satu buku saja tanpa pembagian 1 dan 2, baru dalam LXX disebut sebagai buku kerajaan 3 (Βασιλειων Γ - BASILEIÔN GAMMA, 1 Raja-raja) dan buku kerajaan 4 (Βασιλειων Δ - BASILEIÔN DELTA, 2 Raja-raja ) dan dalam Vulgata disebut sebagai kitab 1 dan 2 Raja seperti yang juga digunakan oleh Alkitab dalam bahasa Indonesia terjemahan LAI.
Makna Kitab
Menunjukkan bahwa Tuhan bekerja dalam sejarah dan kehancuran adalah akibat dari penyesatan rohani.
Isi Kitab
1 Raja-raja berisi pemerintahan Salomo dan 80 tahun pertama pecahnya negara Israel.
2 Raja-raja berisi sejarah kedua kerajaan yang terpisah sampai penawanan ke Babil.
1Raja-raja dimulai dengan pembangunan bait Allah dan 2 Raja-raja diakhiri dengan penghancuran bait Allah.
Penulis Kitab
Tradisi menyebut Yeremia sebagai penulis, dan mungkin dengan menggunakan buku-buku lain sebagai pedoman (1 Raja 1:41;14:19,29;15:7,23,31;16:5,14,27), tetapi bukan ayah Hamutal (2 Raja 23: 31;24:18) karena menurut tradisi Yahudi nabi Yeremia tidak menikah (Yeremia pasal 61).
Persoalan Waktu
Tanggal Penulisan: Sekitar 560-550 SM. Sejarah kitab Raja-Raja berlangsung selama 400 tahun, 1 Raja dimulai tahun 970BC (kematian Daud) sampai tahun 850BC (80 tahun sesudah perpecahan Israel) karena itu 1Raj. juga disebut sebagai Kitab Perpecahan.
2 Raja dimulai pada tahun 850BC sampai pembuangan pada tahun 586BC, karena itu kitab ini juga disebut sebagai Kitab Perserakan.
Kitab ini ditulis di anatara waktu penghancuran Yerusalem dan sebelum kembali dari tawanan oleh orang yang tidak ikut ditawan ke-Babil, dan (2Raj. 25:27) memberi petunjuk ke tahun 560BC.
KITAB 1 RAJA-RAJA :
Tema
Raja-raja Israel dan Yehuda
Tanggal Penulisan
Sekitar 560-550 SM
Latar Belakang
1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).
1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2 Raja 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM.
Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:
(1) "kitab riwayat Salomo" (1 Raja 11:41),
(2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1 Raja 14:19),
(3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1 Raja 14:29).
Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1 Tawarikh 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda
Tujuan
1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.
1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.
(1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1 Raja 1:1-11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1 Raja 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1 Raja 3:1-28).
Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1 Raja 6:1-38; 1 Raja 8:1-66). Pasal 11 (1 Raja 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
(2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1 Raja 12:1--22:54).
Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai kitab ini.
(1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya,
- Ahia (1 Raja 11:29-40; 1Raj 4:5-18),
- Semaya (1 Raja 12:22-24),
- Mikha (1 Raja 22:8-28), dan
- khususnya Elia (pasal 17-19; 1 Raja 17:1--19:21).
(2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (misal 2 Samuel 7:13 dengan 1 Raja 8:20; 1 Raja 11:29-39 dan 1 Raja 12:15; 1 Raja 13:1-34 dengan 2 Raja 23:16-18).
(3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1 Raja 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1 Raja 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1 Raja 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1 Raja 18:1-46).
(4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Matius 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yohanes 1:14).
Baca materi dan buat rangkuman
Comentarios