top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

IPAL XII (Surat Paulus Kepada Filemon)



Materi pelajaran

Mata pelajaran : IPAL

Kelas : XII/Ganjil

Alokasi Waku : 4 Jam Pelajaran

Pertemuan : 8

Materi Pokok : Surat Paulus Kepada Filemon Surat Paulus kepada Filemon

a. Pengantar

Surat Paulus kepada Filemon merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen dan salah satu kumpulan surat-surat Paulus. Surat ini unik karena menjadi surat terpendek di antara surat-surat Paulus yang lainnya Selain itu, surat ini juga satu-satunya surat pribadi Paulus yang kita miliki. Secara umum surat ini berisikan permohonan Paulus kepada Filemon agar Filemon berbaik hati kepada Onesimus, budaknya yang melarikan diri. Filemon sendiri adalah seorang Kristen terkemuka yang rupanya menjadi anggota jemaat di Kolose. Paulus mengirimkan surat ini bersamaan dengan surat kepada jemaat di Kolose . Surat ini merupakan salah satu contoh surat nasihat. Surat nasihat seperti ini kerap sekali ditulis dalam dunia Yunani-Roma pada zaman Paulus.


b. Penulis

Rasul Paulus

Surat Filemon ditulis oleh Paulus dan Timotius seperti yang tertera di bagian awal. Berdasarkan fakta yang ada, surat ini ditulis ketika Rasul Paulus sedang berada di dalam penjara (ayat 1, 23, 24). Selain itu, D. Guthrie dengan tegas menyatakan bahwa Surat Filemon ini sangat mencerminkan corak berpikir dan gaya tulisan Rasul Paulus.Pada akhirnya para pakar Perjanjian Baru sepakat bahwa Surat Filemon ini ditulis oleh Rasul Paulus.


c. Tujuan Surat

Sesuai dengan apa yang tertulis pada ayat 1, surat ini ditujukan kepada Filemon yang disebut oleh Paulus sebagai "saudara" dan "kawan sekerja".Selain itu, surat ini juga ditujukan kepada Arkhipus, Apfia, dan jemaat di rumah Filemon. Filemon yang merupakan orang terkemuka di Kolose memiliki sejumlah budak dan salah satunya adalah Onesimus. Onesimus melarikan dari Kolose dan membawa pergi harta milik Filemon.Di dalam pelariannya, Onesimus bertemu dengan Paulus dan akhirnya Onesimus menjadi Kristen (ay. 18-19).Surat ini juga ditujukan kepada Apfia karena ia merupakan seorang pemimpin rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari dan berurusan dengan budak-budak. Oleh karena itu, Paulus merasa perlu dan penting untuk melibatkan Apfia dalam pengambilan keputusan mengenai Onesimus.[1] Beberapa ahli di bidang Perjanjian Baru, seperti E.J Goodspeed, John Knox, dan H. Greeven meragukan Filemon sebagai penerima surat ini


Beberapa pandangan John Knox dapat dirangkum sebagai berikut:

· Alasan sebenarnya penulisan surat bukanlah permintaan kembali terhadap Onesimus tetapi permintaan kepada si pemilik budak agar mengizinkan Onesimus untuk melayani Tuhan dengan membantu Paulus dalam pelayanannya

· Tuan dari Onesimus bukanlah Filemon, melainkan Arkhipus yang merupakan pimpinan dari jemaat setempat.

· Paulus mengirimkan surat ini kepada Filemon karena Paulus tidak mengenal Arkhipus padahal masalah ini merupakan masalah yang penting.[1] Oleh karena itu Paulus mengirimkan kepada Filemon yang merupakan teman sekerjanya. Namun, pandangan John Knox tersebut bertentangan dengan isi surat ini sendiri terutama pada ayat 17-22 yang mengungkapkan dengan jelas bahwa Filemon lah tuan dari Onesimus . Maka dari itu, dengan berpatokan pada teks surat, dapat disimpulkan bahwa Rasul Paulus menulis surat ini kepada Filemon

Di kalangan para ahli Perjanjian Baru, tempat dan waktu penulisan surat Filemon masih menjadi perdebatan.Dari teks-teks yang ada, dapat disimpulkan bahwa surat Filemon dan surat Kolose dikirim dari tempat yang sama

Ada tiga tempat yang kemungkinan merupakan tempat penulisan surat Filemon yaitu Roma, Kaisarea, dan Efesus


v Kaisarea

Pendapat mengenai Kaisarea yang merupakan tempat penulisan surat ini ditolak dengan alasan bahwa hampir tidak mungkin seorang budak memilih kota Kaisarea menjadi kota persembunyiannya. Biasanya para budak yang melarikan diri mencari kota-kota besar sebagai tempat persembunyian karena akan sulit untuk ditemukan. Selain itu, Onesimus ingin mencari Paulus dan akan sulit untuk menemukan Paulus di Kaisarea.


v Efesus

Menurut beberapa ahli Perjanjian Baru ada beberapa alasan yang memperlihatkan bahwa Efesus menjadi tempat penulisan surat ini:

Dalam ayat 22 terkesan bahwa Paulus akan segera tiba di Kolose. Kemungkinan besar ia datang dari Efesus

Efesus merupakan tempat yang terkenal sebagai tempat persembunyian para budak. Para budak meminta suaka di kuil Artemis.

Di Efesus terdapat suatu gedung yang dikenal dengan nama penjara Paulus. Meskipun demikian, dari berbagai sumber tidak ada yang memberikan tanda bahwa adanya penahanan di Efesus.


v Roma

Roma juga merupakan tempat yang terkenal sebagai tempat pelarian para budak. Selain itu Onesimus yang sedang melarikan diri dari Filemon pasti memilih tempat yang jauh yaitu Roma daripada Efesus dan hal ini dibuktikan oleh berbagai dokumen sejarah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa surat ini ditulis di Roma.


d. Waktu penulisan

Surat Paulus kepada Filemon ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 61 M. Robinson menyakini surat ini ditulis pada tahun 58 M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun 57-59, atau tahun 56-58.


e. Teks

Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.


f. Struktur

Filemon 4-7: Ucapan syukur

Filemon 8-20: Permohonan untuk Onesimus

Filemon 21-25: Penutup


g. Ayat 1-3

"Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu." (TB)

Bagian ini menjelaskan bahwa Paulus menulis sebagai seorang hukuman. Selain itu juga menyatakan kepada siapa surat ini ditujukan yaitu untuk Filemon, Apfia, dan Arkhipus


Ayat 4-7

"Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku."

Pada bagian ini Paulus berdoa kepada Tuhan dan mengucap syukur kepada Tuhan. Di dalam doanya inilah terkandung inti dari tema surat ini yaitu kasih, harapan dalam doa, pertemanan, dan persaudaraan

Doa Paulus ini juga menunjukkan sanjungan Paulus atas iman dan kemurahan hati dari Filemon.


Ayat 8-12

"8Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya daripadamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus --dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.Dia kusuruh kembali kepadamu--dia, yaitu buah hatiku--."

Bagian ini merupakan pokok dari surat Paulus ini. Di bagian ini, Paulus mengungkapkan maksudnya menulis surat ini yaitu bahwa ia ingin mengirim kembali Onesimus, budak yang melarikan diri dari rumah Filemon.[16]


Ayat 13-20

"Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak daripadamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih daripada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku-- aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya--agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!"—karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!"Ia meminta Filemon untuk menerima kembali Onesimus. Paulus juga bersedia mengganti biaya kerugian yang timbul akibat pelarian dari Onesimus.


Ayat 21-25

"Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih daripada permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu. Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!"

Paulus yakin bahwa himbauannya dalam surat ini akan dipenuhi oleh Filemon. Dalam bagian ini juga dikatakan bahwa Paulus akan datang untuk melihat hasilnya. Paulus menutup surat ini dengan menyampaikan salam kepada Filemon.

h. Muatan Teologis

Surat Paulus kepada Filemon ini sangat pendek dan tidak memaparkan doktrin-doktrin iman Kristen. Akan tetapi surat ini memberikan petunjuk mengenai bagaimana menjalani kehidupan sebagai orang Kristen terutama dalam hubungannya dengan sesama.


i. Sikap Hidup Orang Kristen

Surat ini memuat ajakan untuk memperlihatkan kasih dan iman sebagai ciri dari sikap hidup orang Kristen kepada sesama. Onesimus menceritakan kepada Paulus dan orang-orang banyak mengenai kasih dan iman Filemon. Kemudian dasar Paulus mengutarakan permohonan kepada Filemon juga berdasarkan oleh kasih yang ada di antara mereka. Paulus juga menginginkan Filemon dapat menerima kembali Onesimus, mengampuninya dan mengasihinya Kasih yang diinginkan oleh Paulus adalah kasih yang tidak mengenal batas sosial, Meskipun Onesimus adalah seorang hamba atau budak tetapi tetap harus dikasihi sebagai sesama orang Kristen


j. Persaudaraan Orang-orang Percaya

Melalui surat ini, Paulus menekankan mengenai persaudaraan orang-orang percaya. Bagi Paulus semua orang yang percaya kepada Kristus adalah saudara (bhs. Yunani: adelfos) Persaudaraan yang terjalin adalah berdasarkan kasih dan iman. Paulus juga meminta Filemon diterima kembali sebagai saudara. Onesimus yang tadinya tidak berguna bagi Filemon telah berubah menjadi orang Kristen yang berguna bagi Filemon dan Paulus sendiri


k. Perbudakan

Pada abad pertama Masehi perbudakan merupakan suatu hal yang wajar. Dalam hal ini Paulus tidak bermaksud untuk menghilangkan konsep perbudakan yang sudah ada. Namun, Paulus ingin menekankan hubungan antara tuan dan hamba. Menurutnya hubungan antara tuan dan hamba adalah sebagai saudara di dalam Kristus. Seorang tuan harus memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi hambanya. Paulus memohon kepada Filemon untuk memberi kebebasan dan menerima Onesimus kembali lebih dari sekadar hamba, tetapi saudara.

Tugas

Baca materi dan buatah rangkuman dari materi yang ada


jika ada hal yang ingin ditanyakan silahkan menghubungi guru mata pelajaran 085239421500 (Ibu Oni)

93 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page