top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

IPS Terpadu XI B (Dinamika dan Masalah Kependudukan di Indonesia)



BAHAN AJAR IPS TERPADU KELAS XIB :TANGGAL JUMAT,23-10-2010

MATERI : DINAMIKA DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


Pertambahan penduduk yang diakibatkan adanya peningkatan jumlah kelahiran suatu negara dalam pembangunan, misalnya dalam hal populasi tenaga kerja. Akan tetapi, jika tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang tepat dapat menimbulkan permasalahan. Sebagai warga negara yang merupakan bagian dari sebuah negara, sudah sepantasnya kita turut berperan serta mengatasi segala permasalahan yang menimpa negara kita. Seta sebagai makhluk Tuhan YME yang paling sempurnya, seharusnya dapat menyumbangkan segala pemikiran demi kemajuan bangsa dan negara sebagai bentuk rasa cinta tanah air terhdap bangsa dan negara. Lalu, permasalahan oleh apa sajakah yang merupakan sebuah negara yang berkaitan dengan masalah kependudukan? Mari kita bersama dalam ringkasan materi berikut.



A. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang datang oleh kelahiran, kematian, dan penduduk. Penduduk suatu wilayah akan bertambah kelahiran (L) dan penduduk yang datang ke wilayah tersebut (I), sedangkan penduduk suatu wilayah akan hilang ada kematian (M) dan terdapat penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi dua, pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami suatu wilayah terjadi karena ada selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.

2. Pertumbuhan Penduduk Jumlah Pertumbuhan penduduk menunjukkan jumlah pertumbuhan penduduk suatu wilayah selama satu tahun dengan memperhatikan faktor kelahiran, kematian dan kelahiran.

Apabila jumlah pertumbuhan penduduk dihitung per 1.000 orang disebut tingkat pertumbuhan penduduk.


B. Kelahiran dan Kematian

1. Kelahiran Kelahiran atau fertilitas diartikan sebagai hasil nyata dari seorang perempuan atau sekelompok perempuan. Dalam pengertian demografi, kelahiran adalah kemampuan riil dari seorang wanita untuk melahirkan dicerminkan dari banyaknya bayi yang lahir hidup.

2. Kematian


C. Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang asumsi asumsi dari komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan penduduk. Dalam perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat yang dibutuhkan data jumlah penduduk pada waktu mendatang. Untuk mengetahui jumlah penduduk wilayah pada waktu dapat diperoleh dengan menggunakan metode matematika yang dikenal dengan rumus proyeksi jumlah penduduk. Rumus-rumus proyeksi jumlah penduduk sebagai berikut:

1. Rumus Aritmatika

2. Rumus

3. Rumus Eksponensial


D. Kepadatan Penduduk



Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Kepadatan penduduk menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2 pada suatu wilayah. Pengukuran populasi penduduk suatu wilayah dapat dijadikan empat, sebagai berikut.

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan penduduk aritmatik adalah kepadatan penduduk per satuan luas, dihitung dengan rumus sebagai berikut. Kepadatan penduduk aritmetik = Jumlah penduduk suatu wilayah: Luas wilayah (km2)

2. Kepadatan Fisiologis

Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. Kepadatan penduduk fisiologis = Jumlah penduduk suatu wilayah: Luas wilayah pertanian (km2)

3. Kepadatan Penduduk Agraris Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk setiap kilometer persegi tanah pertanian Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk suatu wilayah: Luas pertanian yang dapat diolah (km2)

4. Kepadatan Penduduk Ekonomi Kepadatan penduduk ekonomi adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah wilayah atas kemampuan wilayah yang bersangkutan. Kemampuan wilayah yang dimaksud adalah kapasitas produksi wilayah tersebut. Pengukuran kapasitas produksi suatu wilayah sulit ditentukan sehingga pengukuran kepadatan ini jarang digunakan.


E. Komposisi Penduduk



Komposisi penduduk adalah perbandingan atau susunan penduduk menurut kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut, antara lain umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan ekonomi.

1. Komposisi Penduduk Menurut Umur Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut kelompok umur tertentu.

2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelompokkan berdasarkan jenis kelaminnya.


F. Mobilitas Penduduk



Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

Mobilitas Vertikal Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi seorang pedagang termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk mobilitas vertikal.


Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas adminitrasi, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan. Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen.

Mobilitas Permanen atau Migrasi

Mobilitas permanen atau penduduk dari wilayah suatu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas permanen secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu imigrasi internasional dam di dalam negeri.


Migrasi Internasional

Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Perhatian para analis demografi yang cukup besar pada izin internasional. Hal itu karena selain datanya lebih lengkap juga karena sering teler. Akhirnya, terjadi pertentangan antara orang-orang dengan latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda. Migrasi internasional merupakan masalah politik pada tingkat nasional.

Contohnya, seseorang yang berbatasan dengan negara dapat melakukannya dengan ikut andil. Selain itu, dapat juga dilakukan sebagai pribadi dan anggota keluarga kecil. Sebab-sebab yang terjadi secara paksa, dan mengungsi. Pada rentang waktu tahun 1953-1960 terjadi karena politik antara negara yang satu dengan yang lain. Di bebepara negara terjadi arus yang tinggi.

Migrasi Emigrasi, internasional dibedakan menjadi tiga, yaitu imigrasi dan remigrasi. Emigrasi, suatu kejadian keluaranya penduduk dari suatu negara menuju ke negara yang lain dengan tujuan menetap (bermukim) di negara yang dituju tersebut. Penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigrasi.

Imigrasi, merupakan masuknya penduduk ke suatu negara yang berasal dari negara yang lain dengan tujuan yang menetap di negara yang didatangi. Penduduk yang melakukan imigran disebut dengan imigran. Contohnya, orang (penduduk) Thailand pindah ke Indonesia.

Remigrasi (Repatriasi), merupakan perpindahan penduduk untuk kembali lagi ke tempat asal (tanah airnya). Contohnya, orang Indonesia yang sejak tahun 1980 bermukim di Malaysia pada tahun 2000 kembali lagi untuk pulang dan menetap selamanya di Indonesia.


Migrasi Dalam Negeri (Migrasi Nasional)

Migrasi nasional adalah suatu penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu wilayah negara. Pola dalam negeri (nasional) adalah sebagai berikut.

Transmigrasi adalah wilayah penduduk dari daerah yang padat penduduknya menuju daerah yang jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

Urbanisasi, merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota besar atau kota kecil ke kota besar.

Ruralisasi, merupakan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa. Rulasisasi biasanya terjadi karena kesempatan kerja di kota sangat sempit.

Migrasi penduduk dalam negeri menyebabkan perpidahan penduduk secara besar-besaran baik di negara maju maupun negara berkembang. Perpindahan penduduk dari desa ke kota merupakan komponen utama dari bagian utama dari bagian utama dalam negeri sehingga sebagai satu tata dalam negeri sebagai satu-satunya bagian dari suatu tata negeri sehingga suatu proses modernisasi yang tidak dapat diterima. Jenis dalam negeri yang menarik untuk dibahas adalah transmigrasi. Hal ini disebabkan masalah transmigrasi khususnya di Indonesia merupakan bagian penting dalam era pembangunan. Di samping imigrasi internasional dan nasional, ada jenis perpidahan penduduk lain suatu negara ke negara lain atau daerah satu ke daerah lain untuk menghindari bahaya yang mengancam (peperangan, bencana alam, atau wabah penyakit).

Contohnya sebagai berikut.

Perpindahan penduduk sekitar lereng gunung Merapi menuju kawasan-kawasan sekitarnya guna menghindari dampak letusan gunung merapi.

Perpindahan penduduk Irak k Yordania akibat peperangan.


Mobilitas Nonpermanen

Mobilitas Nonpermanen merupakan gerakan penduduk dari satu wilayah satu wilayah ke wilayah lain dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas nonpermanen disebut juga dengan sirkulasi. Dan beberapa hasil penelitian mobilitas penduduk yang dilakukan di Jawa oleh Suharso (1976). Hugo (1975), Koenjaraningrat (1957), dan Matras (1978), ditemukan bahwa mobilitas penduduk nonpermanen lebih banyak terjadi pada mobilitas penduduk permanen.

Faktor-faktor yang menyebabkan mobilitas penduduk sirkuler lebih banyak terjadi mobilitas permanen. Hal ini disebabkan, antara lain faktor sentrifugal dan sentripetal; perbaikan darana transportasi serta kesempatan kerja di sektor informal lebih besar dibanding sekitar formal.

Faktor Sentrifugal dan Sentripetal, Kekuatan sentrifugal adalah kekuatan yang ada di suatu wilayah yang mendorong penduduk untuk meinggalkan daerahnya. Sementara itu, kekuatan sentripetal adalah yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal di daerahnya. Kedua kekuasaan ini menarik-menarik. Kurangnya kesempatan kerja di bidang pertanian, nonpertanian, dan terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada mendorong orang untuk pergi ke daerah yang tersedia fasilitas yang lebih lengkap. Hal-hal yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal didesa, antara lain sebagai berikut. Jalinan persaudaraan dan kekeluargaan di antara warga desa yang sangat erat. Adanya sistem gotong-royong yang kuat di pedesaan. Penduduk sangat erat dengan tanah pertaniannya. Warga desa yang terikat pada desa tempat mereka tinggal.

Adanya kekuatan yang terik-menarik tersebut mengakibatkan penduduk yang melaksanakan mobilitas sirkuler. Mobilitas sirkuler, yaitu meinggalkan daerah tempat tinggalnya untuk memperbaiki perekonomiannya tanpa tujuan menetap di daerah tujuan. Perbaikan Sarana Transportasi, Dorongan untuk melaksanakan mobilitas sirkuler yang dibangun oleh perbaikan sarana transportasi yang menghubungi antardesa dan kota. , Penduduk desar yang bekerja di kota udah mondok di kota, tetapi setelah jalan-jalan sebelumnya dan banyaknya kendaraan umum, mereka mejadi penglaju (malaju; pagi berangkat ke kota sakit pulang ke desa). Kesempatan kerja di sektor imformal lebih besar dibanding sektor formal. Proses urbaniasai di indonesia tidak diikuti oleh perlunya lapangan pekerjaan dengan urpa rendah tidak menentu. Kecil pendapatan migran dari desa yang bekerja di kota dan tingginya biaya hidup di kota, mungkinkah bagi merka untuk betempat bersama keluarga di kota. Hal ini yang menyebabkan menjadi pengalaju.


G. Kualitas Penduduk



1. Pengertian Bonus Demografi Bonus demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk tidak produktif.

2. Manfaat Bonus Demografi Sudah pasti kejadian bonus demografi harus dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya, termasuk Indonesia. Banyak negara yang telah berhasil dan terbukti memanfaatkan peluang ini dengan maksimal seperti Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan banyak lagi.

3. Dampak Bonus Demografi Selain memberikan keuntungan dan kesempatan bagi negara yang berkembang untuk menjadi negara maju dan juga jumlah usia tidak produktif akan ditanggung oleh usia produktif, ternyata bonus demografi bisa menjadi bahaya dan ancaman bagi sebuah negara tidak dipersiapkan dengan baik.

4. Cara Memaksimalkan Bonus Demokrasi

Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk dapat memaksimalkan peluang dari bonus demografi ini, antara lain:


J. Permasalahan Kependudukan Indonesia



Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan, dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami masalah yang terkait dengan kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat, struktur kependudukan di Indonesia membuat masalah kependudukan semakin kompleks. Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang melayani Indonesia sebagai berikut.

1. Besarnya Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Indonesia dari hasil sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 jiwa. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah

2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk Apabila pertumbuhan penduduk terus dibiarkan meningkat, maka akan terjadi berbagai masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, dan lapangan pekerjaan yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia di Indonesia khususnya.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata Di Indonesia terjadi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Pulau Jawa

4. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah Di bidang kesehatan yang menjadi gambaran kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya angka kematian yang menunjukkan kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

5. Pendidikan yang Rendah Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.


K. Sumber Data Kependudukan



Sumber data kependudukan yang dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Sensus Penduduk Sensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial yang bergantung pada semua orang pada waktu tertentu.

2. Registrasi Penduduk Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang dilakukan oleh petugas pemerintah setempat termasuk pencacatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan.

3. Survei Penduduk Hasil sensus dan registrasi penduduk yang mempunyai batas waktu karena hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut.

65 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page