top of page

Misiologi XII (Peran Gereja dalam Menjaga Kesatuan Negara)




Materi Pertemuan IX

Peran Gereja dalam Menjaga Kesatuan Negara

Warga gereja dan gereja yang ada di Indonesia adalah penduduk dan lembaga yang berada di tengah bangsa dan negara Indonesia. Keberadaannya, secara hukum, sosial dan budaya tidak dapat terlepas begitu saja dengan kebangsaan Indonesia. Meskipun terkait dengan pandangan teologis tentang hubungan gereja-negara yang berbeda-beda, akan tetapi fakta keberadaan tidak dapat dilepaskan: ada di Indonesia. Dengan demikian, adalah baik bila gereja mengatur diri pada posisi, bahkan peran dan peranan yang mendukung, terlebih lagi efektif memengaruhi tujuan baik berbangsa Indonesia.


Pembangunan Bangsa dan Negara haruslah di gerakkan oleh pertumbuhan Keluarga dan rumah tangga yang sehat, oleh karena keluarga atau rumah tangga adalah lembaga terkecil dalam Negara, Negara tidak aka nada jika keluarga atau rumah tangga tidak ada. Keluarga adalah pintu paling awal dalam melaksanakan program pembangunan Negara. Gereja juga harus berpusat pada keluarga, sebab hubungan manusia dengan Tuhan dalam gereja erat kaitannya dengan hubungan anggota keluarga dengan bapa kita Yahwe, dan Tuhan Kita Yesus Kristus, sebab dialah bapa dan kepala Gereja.


Pertumbuhan Gereja harus menjadi penentu arah dalam kebijakan pembangunan nasional pada masa kini, sebab gereja tidak bias terlepas dari Negara. Gereja juga harus bertranformasi pada wujud yang lebih real sesuai apa yang dikehendaki oleh Alkitab dan keterkaitannya dengan Negara, jangan hanya mengejar pembangunan Fisik tetapi terlebih kepada pembangunan manusianya. Agar gereja jangan dianggap sebagai kekuatan yang akan merongrong hegemoni mayoritas yang ada, hidup berkualitas lebih baik dari pada kuantitas, jadilah pohon ara yang berguna bagi bangsa dan negara terlebih diri kita.


Gereja memberikan pengajaran jemaat, mengatur pembudayaan, serta mengembangkan program dan kegiatan yang mendukung kesatuan bagi kemajemukan di Indonesia. Gereja mendasarkan pandangannya pada fakta dan pembinaan keragaman karunia dalam gereja; serta mengembangkan praksisnya dengan memulai dari gereja lokal sebagai komunitas kecil untuk Indonesia sebagai komunitas yang lebih besar. Implementasi Dalam Gereja Warga jemaat dalam suatu gereja tentu memiliki latar belakang yang beragam, baik dalam segi karunia, minat, latar belakang, serta dalam hal usia, sosial, pendidikan dan budaya. Gereja yang terdiri dari beragam warga jemaat tersebut menjadi tempat persiapan dan latihan awal untuk pembinaan kemajemukan. Melalui gereja, yang memiliki dasar kuat untuk melaksanakan prinsip kesatuan dan persekutuan (koinonia); yakni kebenaran dalam Alkitab; maka maksud membina kesatuan dalam keragaman adalah suatu keniscayaan. Gereja mengatur sedemikian rupa agar memiliki ketentuan, kebijakan, kegiatan, dan program yang mendukung pembinaan kemajemukan

160 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page