Mata pelajaran : ETIKA KRISTEN
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
Pertemuan ke : 3
Materi Pembelajaran : Pengertian Nilai-Nilai Etika Kebudayaan Iptek dan Seni
Etika berbicara tentang apa yang “benar”, “baik” dan “tepat”. Tapi supaya diketahui, tidak semua yang “benar”, “baik” dan “tepat” berhubungan dengan etika. Contoh istilah “baik”. Yakub puang ke rumah dengan bangga, sebab ia baru saja meraih juara turnamen catur di kotanya. Ibunya menyambutnya sambil berkata “Yakub, engkau adalah pecatur yang baik. Tetapi ingat baik-baik, yang jauh lebih penting adalah menjadi orang yang baik”.
Perhatikan “pecatur yang baik” tidak mempunyai sangkut paut dengan etika, hanya “yang kedua menjadi orang baik” yang mempunyai sangkut dengan etika. Dengan demikian belum tentu orang yang berbuat baik mempunyai sifat yang baik, karena orang yang jahat pun dapat berbuat baik kepada orang lain.
Contoh tersebut di atas dalam bidang olahraga, hal ini juga berlaku dalam bidang kebudayaan, iptek dan seni. Misalnya dalam bidang seni: seorang penyanyi, penyair, penari, artis sinetron, mereka secara profesional bisa tampil dengan baik membuktikan sejauh mana kemampuan mereka dalam menghibur atau menolong orang lain, tetapi dengan tujuan komersil. Tak jarang para selebritis yang sudah lama berkarir dan sukses tiba-tiba harus kandas di tengah jalan karena kasus skandal sex bebas, narkoba, perselingkuhan yang berujung perceraian.
Kesuksesan seseorang dalam hidup ini, tidak otomatis membuat mereka sukses secara etis. Sukses secara etis berarti sukses sebagai manusia. Baik secara etis, berarti baik atau selaras dengan hakekat manusiawi kita yang utuh dan penuh.
“Apa artinya menjadi manusia itu”.
Etika adalah ilmu tentang nilai-nilai, yang menyangkut keyakinan tentang apa yang benar, baik dan tepat. Etika hanya ingin melihat manusia dari sisi baiknya saja, jadi, etika tidak dijadikan cermin untuk dapat melihat keburukan atau kejahatan orang lain.
Kebudayaan, khususnya tradisi atau adat istiadat adalah kebiasaan baik pada zamannya. Maka manusia dalam kehidupan sehari-harinya harus menyesuaikan diri dengan segala perubahan dan tuntutan jaman dan tidak bertahan dengan budaya atau tradisi para leluhur kita yang belum tentu cocok dengan kondisi pada masa kini. Jadi, meskipun manusia memiliki kebudayaan, juga telah menguasai iptek dan seni, bukanlah suatu jaminan bahwa mereka adalah orang yang baik. Baik kebudayaan, iptek dan seni, bukanlah norma tentang baik tidaknya seseorang.
Seni budaya adalah jati diri atau kepribadian bangsa kita, perlu dilestarikan dan dijaga keutuhannya agar tidak terkikis zaman.
Manusia berilmu perlu juga berbudaya agar dapat “berpikir kritis dan santun berkarya”, karena banyak orang ingin sukses tapi tidak santun. Ada orang pintar karena tidak santun maka sulit diterima keberadaannya, dan ada pemimpin yang tidak santun maka sulit diterima kehadirannya.
Tugas: mencatat materi yang ada untuk dipelajari.
Kommentare