top of page
Writer's picturesmtk kotakupang

Prinsip Etika Tanggungjawab, Keadilan, dan kebajikan



Materi Pelajaran

Mata Pelajaran : Etika Kristen

Kelas : XI

Alokasi waktu : 4 Jam Pelajaran

Materi Pokok : Prinsip Etika Tanggungjawab, Keadilan, dan kebajikan


Keadilan

Adil pada hakikatnya berarti bahwa kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Dan karena pada hakikatnya semua orang sama nilainya sebagai manusia, maka tuntutan paling mendasar keadilan adalah perlakuan yang sama terhadap semua orang, tentu dalam situasi yang sama. Misalnya, kalau pemerintrah membagikan beras di daerah kurang pangan, semua kepala keluarga berhak atas pembagian beras yang sama, dengan memperhitungkan jumlah warga keluarga, tetapi penduduk yang cukup mampu atau yang tidak membutuhkan bantuan, tidak berhak untuk dibantu.

Jadi, prinsip keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama dan untuk menghormati semua pihak yang bersangkutan. Suatu perlakuan yang tidak sama adalah tidak adil, kecuali dapat diperlihatkan mengapa kertidaksamaan dapat dibenarkan (misalnya karena orang itu tidak membutuhkan bantuan).


Etika Kebajikan

Etika kebajikan dipopulerkan oleh Aristoteles berfokus pada karakter yang melekat pada seseorang dibandingkan tindakan spesifik yang harus dilakukan seseorang. Menurut penganut pandangan ini, moralitas tidak hanya menjawab “apa yang harus saya lakukan” namun juga harus menjawab”saya harusnya menjadi orang seperti?” dalam hal ini, pertanyaan mengenai karaktar manusia merupakan sesuatu yang lebih penting.

Berdasarkan sejarah, teori kebajikan merupakan tradisi normative tertua di dunia filsafat barat, yang berakar pada peradaban kuno Yunani, Plato (427-347 SM) menekankan pentingnya 4 kebajikan khusus yang kemudian disebutnya kebajikan utama, yakni: kebijaksanaan, keberanian, kesederhanaan dan keadilan. Nilai kebajikan lain yang penting juga meliputi keuletan, kedermawanan, harga diri, kesabaran dan keiklasan serta menghindari diri dari karakter yang buruk atau watak keangkuhan.

Menurut Aristoteles (283-322 SM), kebajikan adalah kebiasaan baik yang kita punyai, yang mengatur emosi kita. Misalnya sebagai respon terhadap rasa takut kita harus mengembangkan nilai kebajikan keberanian agar terhindar dari bahaya. Jika kita tidak memiliki keberanian yang cukup, maka sebagai hasilnya kita mengembangkan kecenderungan kepengecutan yang merupakan watak buruk.sebaliknya jika kita terlalu berani, maka kita mengembangkan kecenderungan gegabah yang juga merupakan watak buruk.

Tugas:

Mencatat kembali materi dan pelajari.

129 views0 comments

Recent Posts

See All

Комментарии


bottom of page