Mata pelajaran : ETIKA KRISTEN
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
Pertemuan ke : 3
Materi Pembelajaran : Problematika Etis Yang Aktual
Firman Allah itu sia-sia atau tidak ada gunanya, kalau kita tidak dapat melakukannya. Firman Allah adalah sebagai guru yang menerangkan kepada kita, bahwa kita adalah orang berdosa yang tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. “... justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Rm. 3:20). Apa sebabnya kita tidak dapat melakukan FirmanAllah? Karena manusia telah jatuh ke dalam dosa dan memutuskan hubungan dengan Allah. Manusia mengasingkan diri dari Allah dan menyerahkan diri kepada iblis (Kej. 3:1-13).
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Rm 3:23
Bukan hanya Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa, melainkan kita pun satu darah dan satu daging dengan mereka, maka kita pun jatuh ke dalam dosa dan hidup terasing dengan Allah.
Riwayat Adam dan Hawa terulang dalam hidup kita sekalian:
“Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” Yak.1:14-1
Akibat langsung dosa itu ialah:
1. Perceraian atau pemutusan hubungan degan Allah
2. Perceraian atau pemutusan hubungan dengan sesama manusia
Kehidupan manusia sebelum jatuh ke dalam dosa adalah sejahtera, berbahagia, diberkati dan hidup di dalam Firdaus, artinya dalam prsekutuan dengan Allah, atau dikasihi Allah. Sedangkan sesudah jatuh ke dalam dosa, berada dalam: pertentangan, penderitaan, kesusahan dan kematian di dunia ini, artinya jauh dari Allah atau di bawah hukum Allah.
Kesaksian seluruh Alkitab menyatakan bahwa: karena dosa maka manusia mengalami sakit, sengsara, perkelahian, peperangan, kelaparan, bencana alam, ketidak adilan dalam masyarakat dan sebagainya dan akhirnya maut. “ sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Tuhan kita “ (Rm 6:23).
Peristiwa tentang Adam dan Hawa di taman Eden adalahkejadian yang sungguh-sungguh terjadi, bukan dongeng atau kiasan. Sifat yang masih diwarisi oleh manusia sampai sekarang adalah, ia memiliki kuasa untuk memilih: kehendak Allah atau kehendaknya sendiri. Sebenarnya tidak salah kalau kita ingin sama seperti Allah, tetapi karena rasa “ambisi” maka orang sering menjadi mata gelap, sehingga tak dapat lagi membedakan mana yang baik dan yang buruk. Sejak zaman Perjanjian Lama, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk dapat mewujudkan rasa ambisinya itu, misalanya Adam dan Hawa memberontak kepada Allah (bnd. Yusuf yang dijual oleh saudara-saudranya ke tanah Mesir). Ternyata rasa “ambisi” menjadi problema etis yang aktual pada masa kini, karena banyak orang yang berupaya menyingkirkan orang lain yang menjadi pesaing bisnis atau lawan politiknya.
Tugas:
v Catat kembali materi
v Tulislah problema etis yang aktual di dalam masyarakat sekarang ini.
Comentarios