top of page

DUNIA SEBAGAI LADANG MISI (Pertemuan II)




DUNIA SEBAGAI LADANG MISI ( Pertemuan II)

Allah menciptakan kita untuk bekerja, sifat manusia hanya menemukan pemenuhan dan kepuasan ketika kita mempunyai pekerjaan untuk dilakukan. Ini tampak dari cerita penciptaan, yang memberitahu bahwa Allah menempatkan Adam “di dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 2:15). Pekerjaan itu pastilah menuntut pikiran dan usaha yang terus-menerus; meskipun demikian pastilah merupakan kemitraan yang berbahagia dengan Allah sepanjang jalan, mengatur kehidupan alami dan membentuk pertumbuhan spontan yang Allah berikan kepada pohon-pohon dan tanam-tanaman, dan Adam pasti sudah melihat dirinya sebagai memenuhi panggilan manusianya.

Diciptakan Untuk Sebuah Misi

Setiap manusia diciptakan untuk sebuah misi. Allah sedang bekerja di dunia, dan Dia ingin kita bergabung dengan-Nya. Allah ingin kita memiliki pelayanan di dalam Tubuh Kristus dan juga misi di dunia. Pelayanan (ministry) kita merupakan pelayanan (service) kepada orang-orang percaya (Kolose 1:25; Korintus 12:5), dan misi kita merupakan pelayanan (service) kita kepada orang-orang yang belum percaya. Misi kehidupan kita bersifat bersama dan spesifik. Sebagian dari misi tersebut merupakan tanggung jawab yang kita -- semua orang Kristen -- pikul bersama dan sebagian lainnya merupakan tugas yang khusus bagi diri sendiri. Alkitab memberi alasan mengapa misi begitu penting.

1. Misi kita merupakan kelanjutan dari misi Yesus di dunia.

Yesus memanggil kita bukan hanya untuk datang kepada Dia, melainkan juga untuk pergi bagi Dia. Dalam Amanat Agung, Yesus berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Amanat ini diberikan kepada semua pengikut Yesus, bukan hanya kepada para pendeta dan misionaris saja. Jika kita merupakan anggota keluarga Allah, misi merupakan kewajiban. Mengabaikannya berarti ketidaktaatan.

2. Misi kita merupakan hak istimewa yang mengagumkan.

Sekalipun merupakan tanggung jawab yang besar, dipakai oleh Allah merupakan suatu kehormatan yang luar biasa. Paulus berkata, "Allah telah memberikan kehormatan kepada kami untuk mengajak semua orang supaya menerima anugerah-Nya dan diperdamaikan dengan Dia" (2 Korintus 5:18). Misi kita meliputi dua hak istimewa yang besar, yaitu bekerja bersama Allah dan mewakili Dia.

3. Memberi tahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup kekal merupakan hal terbesar yang bisa kita kerjakan bagi mereka.

Salah satu masalah yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah lama menjadi Kristen ialah bahwa mereka lupa betapa sia-sia rasanya hidup tanpa Kristus. Kita harus ingat bahwa tidak peduli seberapa puas dan berhasilnya seseorang, tanpa Kristus mereka benar-benar terhilang, tanpa harapan, dan menuju perpisahan abadi dengan Allah. Alkitab mengatakan, "Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12). Semua orang membutuhkan Yesus.

4. Misi kita memiliki makna kekal.

Misi tersebut akan memengaruhi masa depan abadi orang lain. Itu lebih penting dibandingkan pekerjaan, keberhasilan, atau tujuan apa pun yang akan kita raih selama kita hidup di bumi. Hasil dari misi kita akan berlangsung selamanya, sementara hasil dari pekerjaan kita tidaklah kekal. Tidak ada apa pun yang kita kerjakan yang akan bernilai sebanyak menolong orang memiliki hubungan kekal dengan Allah.

5. Misi memberi makna bagi kehidupan kita.

William James berkata, "Pemanfaatan terbaik dari kehidupan ialah menggunakannya untuk sesuatu yang berlangsung lebih lama daripada kehidupan itu sendiri. Pada akhirnya, segala sesuatu akan binasa, hanya Kerajaan Allah yang akan berlangsung selamanya." Karena itulah kita harus menjalani kehidupan yang memiliki tujuan, yaitu kehidupan yang diserahkan untuk penyembahan, persekutuan, pertumbuhan rohani, pelayanan, dan pelaksanaan misi kita di dunia. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini akan bertahan selamanya!

KEBUTUHAN AKAN KESELAMATAN

Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya atau penderitaan. Menyelamatkan berarti melepaskan atau melindungi. Kata ini mengandung makna kemenangan, kesehatan, atau kelangsungan hidup. Kadang Alkitab juga mempergunakan kata diselamatkan atau keselamatan untuk merujuk pada kelepasan fisik yang bersifat sementara, seperti misalnya dilepaskannya Paulus dari penjara (Filipi 1:19). Lebih sering, kata keselamatan berhubungan dengan kelepasan rohani yang kekal. Ketika Paulus memberitahu kepala penjara Filipi bagaimana dia dapat diselamatkan, Paulus merujuk pada keadaan yang kekal (Kisah 16:30-31). Yesus menyamakan diselamatkan dengan memasuki kerajaan Allah (Matius 19:24-25).

Kita diselamatkan dari apa? Dalam doktrin Kristen mengenai keselamatan, kita diselamatkan dari “murka”; yaitu dari penghakiman Allah terhadap dosa (Roma 5:9;1 Tesalonika 5:9). Dosa telah memisahkan kita dari Allah, sementara konsekuensi dosa adalah kematian (Roma 6:23). Keselamatan dalam Alkitab merujuk pada pelepasan dari konsekuensi dosa dan karena itu termasuk penghapusan dosa. Siapa yang menyelamatkan? Hanya Allah yang dapat menyingkirkan dosa dan melepaskan kita dari hukuman dosa (2 Timotius 1:9; Titus 3:5).

Bagaimana Allah menyelamatkan? Dalam doktrin Kristen mengenai keselamatan,Allah menyelamatkan kita melalui Kristus (Yohanes 3:17). Secara khusus, kematian Yesus di atas salib dan kebangkitanNya itulah yang menghasilkan keselamatan kita (Roma 5:10; Efesus 1:7). Kitab Suci jelas menyatakan bahwa keselamatan diberikan sebagai anugerah, hadiah yang kita tidak layak dapatkan dari Allah (Efesus 2:5, 8), dan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus (Kisah 4:12). Bagaimana kita menerima keselamatan? Kita diselamatkan melalui iman. Pertama-tama kita mesti mendengar Injil – kabar baik mengenai kematian dan kebangkitan Yesus (Efesus 1:13). Kemudian kita mesti percaya – menerima Yesus secara penuh (Roma 1:16). Hal ini meliputi pertobatan, perubahan pikiran mengenai dosa dan Kristus (Kisah 3:19), dan berseru kepada nama Tuhan (Roma 10:9-10, 13). Keselamatan hanya tersedia melalui iman kepada Yesus saja (Yohanes 14:6; Kisah 4:12), dan hanya bergantung kepada penyediaan, kepastian dan jaminan dari Allah semata-mata.

Dosa menyebabkan manusia terpisah dari Allah sementara sesungguhnya manusia membutuhkan kedekatan dengan Allah. Manusia baru disebut manusia yang seutuhnya jika ia memiliki hubungan yang mesra dengan Allah penciptanya. Oleh karena itu, kebutuhan akan keselamatan adalah kebutuhan yang paling penting di atas semua kebutuhan manusia lainnya. Yesus Kristus menjadi jalan keselamatan agar manusia dapat berhubungan kembali dengan Allah pencipta. Manusia perlu percaya dan menerima karya keselamatan yang telah dikerjakan-Nya. Setiap insan pasti merindukan Surga, dan hal itu hanya bisa dicapai oleh orang yang sudah mendapatkan karya keselamatan di dalam Kristus.

· Jelaskan menurut pendapat kalian apa yang di maksud dengan dunia sebagai Ladang misi!

· Sebutkan 6 Agama yang ada di indonesia?

UNTUK KELAS XI B

377 views0 comments

Comments


bottom of page