top of page

IPAL X (Kitab-kitab Ketuvim (sejarah, Hikmat dan Syair))



Materi pembelajaran

Mata pelajaran : IPAL

Kelas/Semester : X/Ganjil

Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran

Pertemuan Ke : 8

Materi Pokok : Kitab-kitab Ketuvim (sejarah, Hikmat dan Syair)

Ketuvim, atau K'thubhim dalam bahasa Alkitab Ibrani (bahasa Ibrani: "tulisan"), merupakan bagian ketiga dan terakhir dari Tanakh (Alkitab Ibrani), setelah Taurat (pengajaran) dan Nevi'im (nabi-nabi). Dalam Alkitab Ibrani yang diterjemahkan ke bahasa Inggris, bagian ini berjudul "Tulisan" atau "Hagiographa".

Kitab-kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama Ke-12 kitab dalam kelompok ini menceritakan sejarah bani Israel dimulai dengan masuknya mereka ke tanah Kanaan, jadi merupakan lanjutan dari hikayat yang diceritakan dalam Pentateuch. Setelah pendudukan tanah Kanaan dipimpin Yosua, diceritakan mengenai pimpinan para Hakim, terbentuknya kerajaan dibawah raja Saul, dan disusul dengan kepemimpinan raja Daud dan perpecahan kerajaan menjadi kerajaan Utara (Israel) dan Selatan (Yehuda), pembuangan suku-suku Israel ke Babil dan kembalinya mereka ke Yerusalem. Kesembilan kitab pertama dari Yosua sampai 2 Tawarikh menceritakan sejarah pendudukan Kanaan atau Sejarah Sebelum Pembuangan, sedang ketiga kitab lainnya (Ezra, Nehemia,Ester) menceritakan keadaan Sejarah Sesudah Pembuangan ke Babil. Ke-12 Kitab-kitab Sejarah adalah Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1Samuel, 2 Samuel, 1Raja, 2 Raja, 1Tawarikh, 2Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Esther. I. Sebelum Pembuangan : Ke-9 kitab Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1Samuel, 2 Samuel, 1Raja, 2 Raja, 1Tawarikh, dan 2Tawarikh menceritakan sejarah Israel setelah memasuki Kanaan di bawah Yosua sampai menjelang mereka dibuang ke Babel.

Kitab-kitab Hikmat dan Syair antara lain:

1. kitab Ayub

2. Kitab Mazmur

3. Kitab Amsal Salomo

4. Kitab Penghotbah

5. Kitab Ratapan

6. Kitab Kidung Agung


KITAB YOSUA

a. Pengantar kitab Yosua

Kitab ini dinamakan demikian menurut nama tokoh yang memegang peran utama yang diceritakan yaitu Yosua (Ibrani4:8). Yosua (Ibrani, יהושוע - YEHOSYUA') berarti 'YHVH Penyelamat' (bhs. Yunani = ιησους - IÊSOUS) yang adalah seorang keturunan Efraim (Bilangan 13:8) dan lahir di Mesir (Keluaran 33:11). Pada masa Musa ia memimpin umat Israel waktu berperang dengan orang Amalek (Keluaran 17:9), dan menyertai Musa di atas bukit Allah (Keluaran 24:13). Yosua juga termasuk pengintai yang diutus untuk mengumpulkan informasi mengenai tanah perjanjian (Bilangan 13:8, 16), dan pada akhir hidupnya ia dimakamkan di Timnathserah (Yosua 24:29-30).

b. Penulis Kitab Tidak ada petunjuk langsung yang menceritakan siapa yang menulis kitab ini, tetapi kemungkinan sebagian besar ditulis oleh Yosua sendiri (Yosua 24:26) dan dilengkapi oleh Tua-Tua Israel maupun para Imam.

c. Waktu Berlangsungnya Dalam (11:8;13:6;19:28) kota Tsur tidak disebut, hanya kota Sidon Besar. Ini memberi kesan bahwa peristiwa terjadinya sebelum kota Tsur ditemukan oleh Tutmosis III pada tahun 1485BC. Dalam (15:63), disebutkan bahwa orang Israel belum merebut/mengusir orang-orang Yebusit, baru pada zaman Daud orang-orang Yebusit terusir dari Yerusalem. Ini menunjukkan keadaan sebelum zaman Daud. Dari data dalam Kel.1:11, disebut bahwa orang israel harus bekerja keras membangun kota-kota Pitom dan Raamsis, dan dari sejarah diketahui bahwa kota Raamsis dibangun kembali oleh Firaun Sethos I (1302-1290BC) dan Ramesses II (1290-1224BC), jadi kemungkinan terjadinya antara tahun 1300-1200.

d. Tanggal Penulisan (Abad ke-14 SM)

e. Tema( Menaklukkan Kanaan)

f. Intisari Kitab Ini Kitab ini menyatakan penggenapan Tuhan akan janjiNya untuk menganugerahkan tanah perjanjian kepada keturunan Israel (Kejadian17:8). Latar Belakang Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yosua 21:43). Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan.

Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Keluaran 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Keluaran 24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Keluaran 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain (Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel,

Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bilangan 27:18; bd. Ulangan 34:9). Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yosua 18:9; Yosua 24:26*). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita" dalam Yosua 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan kitab ini, Yosua 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat -- mis. Yos 15:13-17 (bd. Hakim 1:9-13); Yosua 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yosua 24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yosua 24:29).

Tujuan Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yosua 23:14; bd. Kejadian 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lihat Ulangan 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

Survai Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ulangan 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian. (1) Bagian pertama (Yosua 1:1--5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yosua 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yosua 3:14--4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yosua 5:1-12).

Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yosua 1:3).

(2) Bagian kedua (Yosua 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yosua 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yosua 9:1--10:23), dan utara (pasal 11-12; Yosua 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yosua 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yosua 7:1-26).

(3) Bagian ketiga (Yosua 13:8--22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yosua 23:1--24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yosua 24:29-33).

Ciri-ciri Khas Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua. (1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.

(2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.

(3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yosua 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yosua 10:1-43).

(4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.

(5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya: - kesetiaan-Nya, - kekudusan-Nya, dan - keselamatan-Nya.

(6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.

(7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yosua 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.


Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Nama Yosua (Ibrani : יהושוע - YEHÕSYÛA' atau Aram : ישוע - YÊSYÛA' ) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" (Yunani : ιησους - IÊSOUS) dalam PB Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibrani 2:10; Ibrani 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahyu 19:11-16).

Tugas

Baca materi dan buat rangkuman untuk dipelajari.


jika ada hal yang ingin ditanyakan silahkan menghubungi guru mata pelajaran 085239421500 (Ibu Oni)

90 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments

Couldn’t Load Comments
It looks like there was a technical problem. Try reconnecting or refreshing the page.
bottom of page