Bahan Ajar IPS Terpadu Kelas XIB 18092020
MATERI : Masalah dan Strategi Pembangunan Ekonomi Serta Kebijakannya
1. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada dasarnya, tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi, dan masalah-masalah tersebut akan penulis bahas pada artikel ini. Sebelumnya, penulis akan menyampaikan terlebih dahulu apa itu pengertian pembangunan ekonomi menurut beberapa referensi yang penulis ambil, yaitu :
Adam Smith dalam Suryana (2010), pembangunan merupakan proses pendapatan dua aspek utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.
Michael Todaro dalam suryana (2010), pembangunan diartikan sebagai proses dimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang terbiasa, dan lembaga nasional termasuk pula percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.
Sadono Sukirno (2011), pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
Kinanti Geminastiti (2016) menyatakan bahwa Pembangunan Ekonomi merupakan pekerjaan rumah yang begitu besar bagi pemerintah. Dalam prosesnya, hal itu membutuhkan sebuah perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan menghitung adanya pertambahan jumlah angka penduduk yang disertai dengan adanya perubahan mendasar dalam struktur ekonomi (fundamental).
Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut. Pada artikel ini penulis akan membahas tentang masalah pembangunan ekonomi yang dialami oleh negara berkembang.
Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan,ketimpanga dalam distribusi pendapatan, dan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketida merataan kesejahteraan masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi. Berikut ini adalah penjabaran dari beberapa masalah pembangunan ekonomi tersebut.
1. Kemiskinan
Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang.
Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Mengapa kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini dikarenakan pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin banyaknya kemiskinan di suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.
2. Pengangguran
Edy Hermansyah (masalah pembangunan manusia kependudukan pengangguran dan migrasi) menyatakan bahwa masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di Negara Negara berkembang seperti di Indonesia.
Hal ini sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada di Indonesia. Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia dan masih adanya anak yang putus sekolah sehingga kesulitan untuk mencari pekerjaan serta terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK karena krisis global.
Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meninkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian.
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapan potensial (pendapatang yang seharusnya).
Oleh karen itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru, dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
3. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Leni Permana (2009) menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.
Ketimpangan distribusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindak kriminal.
Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA), keahlian, bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebasar-besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi pada pertumbuhan.
4. Tingginya angka pertumbuhan penduduk
Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka kelahiran di suatu negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini banyaknya atau maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Dan banyak pula orang-orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula yang beranggapan bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki, sehingga apabila dalam pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka akan berusaha sampai mendapatkan anak laki-laki. 2. STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Seperti kita ketahui bersama bahwa salahsatu tujuan penting perencanaan ekonomi dinegara sedang berkembang termasuk di Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan dan investasi.
Untuk Negara Indonesia peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah, tinglat tabungan rendah karena tingkat pendapatan juga rendah akibatnya laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas. Keadaan inilah yang sering disebut dengan lingkaran setan kemiskinan.
Salah satu cara umtuk memotong lingkaran setan ini adalah diperlukan suatu pembangunan yang terencana. Ada dua cara untuk memotong lingkaran setan tersebut yaitu:
· Melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri yang disebut industrialisasi yang diproteksi.
· Dengan cara menghimpun tabungan wajib yang disebut indutrialisasi dengan kemampuan sendiri.
Dasar pemikiran timbulnya perencanaan tersebut adalah:
· Untuk memperbaiki dan memperkuat mekanisme pasar.
· Umtuk mengurangi pengangguran
Jadi singkat kata bahwa perencanaan pembangunan sangat diperlukan karena merupakan jalan terbaik untuk mengatasi kemiskinan di Negara berkembang khususnya di Negara Indonesia. Perencanaan yang baik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan dan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, meningkatkan kesempatan kerja dan untuk pembangunan secara keseluruhan.
Edi Wibowo (perencanaan dan strategi pembangunan di Indonesia) yang menyatakan bahwa perencanaan ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pemerintahan untuk mempengaruhi, mengarahkan serta mengendalikan perubahan variable-variabel ekonomi yang utama (misalnya GDP (Gross Domestik Product), konsumsi, investasi, tabungan dan lain-lain). Suatu rencana ekonomi bis juga dianggap serangkaian sasaran atau target ekonomi secara kuantitatif yang khusus yang harus dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu.rencana ekonomi bias mencakup keseluruhan (komprehensif) maupun secara parsial (sebagian).
Adapun strategi pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh suatu Negara adalah sebagai berikut :
1. Strategi pertumbuhan
Strategi pembangunan ekonomi Negara Terpusat pada pembentukan modal,serta menanamkan secara seimbang,terarah dan memusat. Selamjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah atau melalui tindakan koreksi Pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2. Strategi pembangunan dengan pemerataan
Konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, yaitu penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu. Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksanakan diperlukan sarana untuk menunjang kegiatan ekonomi, terutama penyediaan pasilitas pendidikan,kesehatan dan jalan raya.
3. Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan
Tujuannya tentu untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi, namun demikian, apa arti perencanaan tanpa pelaksanaan. Oleh karna itu, dalam perencanaan ini perlu adanya dukungan pemerintah dan pengawasan dari seluruh masyarakat.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi
Sector pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik.misalnya para petani menggunakan bibit unggul dan kemudian menggunakan mesin bertegnologi canggih naming hal ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut mendukung untuk kegiatan moderenisasi ini,mulai dari sosialisasi hingga pemberian subsidi bagi mpara petani tersebut. Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini tentunya akan teratasi jika pendidikan meningkat, terlaksananya pembangunan ekonomi, serta tabungan dan investasi.
5. Meningkatkan tabungan dan investasi
Tabungan dan investasi merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan. Dengan perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan produktifitas dan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan tabungan dan investasi.
6. Meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan merupakan unsur penting pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas masyarakatnya. Dibernagai Negara pendidikan selalu diutamakan dlam setiap pembahasan strategi yang dibuat pemerintah untuk memejukan pembangunan ekonominya. Kebijakan pendidikan di Indonesia wajib belajar Sembilan tahun yang kemudian ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun. Setelan menempuh pendidikan wajib belajar 12 tahun pemerintah juga sering kali membuka kesempatan bagi siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi,bahkan program ini diikuti oleh banyak pihak swasta dalam upaya membangun kualitas bangsa.
7. Strategi ketergantungan
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah "kemiskinan dinegara Negara berkembang disebabkan adanya ketergantungan Negara tersebut dari pihak atau Negara lainya". Namun, kita dituntut untuk mandiri. Teori tersebut kemudian dikeritik oleh khotari dengan menyatakan " teori ketergantungan tersebut cukup relapan, namun sayangnya semacam dalih kenyataan dari kurangnya usaha".
8. Strategi pendekatan kebutuhan pokok Sasaran dan strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Jika kebutuhan pokok tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan hasil rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada kepengangguran sebaiknya usaha usaha lebih mengarahkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,kebutuhan pokok dan lain lain. 3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Dwi Panca Agustini (kebijakan pembangunan ekonomi) menyatakan bahwa Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini terbagi menjadi 3 yaitu : kebijakan ekonomi mikro, kebijakan ekonomi meso, dan kebijakan ekonomi makro kebijakan tersebut sebagai berikut:
1. Kebijakan ekonomi mikro
Kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan di wilayah mana perusahaan yang bersangkutan beroperasi contohnya kebijakan tentang harga eceran minimum atau maksimum barang tertentu dipasar, kebijakan tentang operasi pasar baru tertentu. Contoh lain dari kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan kemitraan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil di semua sector ekonomi, kebijakan kredit bagi perusahaan kecil disemua sector dan lain-lain.
2. Kebijakan ekonomi meso
· Kebijakan ekonomi miso dibagi menjadi 2 arti yaitu sebagai berikut : a.Kebijakan ekonomi miso dalam arti sektoral adalah suatu kebijakan ekonomi yang khusus ditujukan pada sector-sector tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan kebijakan sendiri, yang bias sama atau berbeda untuk sector nya. Contohnya kebijakan tentang jaminan social tenaga kerja, kebijakan tentang distribusi barang, kebijakan tentang tata niaga barang pada sector tertentu.
· Kebijakan ekonomi miso dalam arti regional adalah suatu kebijakan ekonomi yang ditujukan pada wilayah tertentu. Misalnya kebijakan industri ragional dikawasan timur Indonesia (KTI). Contohnya kebijakan tentang investasi dan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia timur.
3. Kebijakan ekonomi makro
Kebijakan ekonomi makro adalah suatu kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional secara ke seluruhan. Meliputi kebijakan fiscal, kebijakan moneter, kebijakan nilai tukar, kebijakan sector riil atau kebijakan perdagangan. Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan meso (sektoran atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan interfensi langsung dipasar valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. Tujuan kebijakan ekonomi makro umumnya adalah mencapai kemakmuran masyarakat yang ditandai dengan inkador kesejahteraan ekonomi makro berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang terkendali. Tujuan kebijakan ekonomi makro ialah untuk meningkatkan dan mempertahankan kestabilan perekonomian dalam Negeri, namun pada kenyataan nya tujuan dari kebijakan ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya terbatas dalam dua hal itu saja. Berikut tujuan kebijakan ekonomi makro yaitu adalah memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan skala produksi dalam Negeri, meningkatkan pendapatan nasional, menstabilkan neraca pembayaran luar negeri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga kestabilan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, dan mengendalikan inflasi.
Comments