top of page

Kanonisasi Alkitab (Ilmu Pengetahuan AlkitabKelas : X/ Ganjil )

Materi Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alkitab

Kelas : X/ Ganjil



Kanonisasi Alkitab

1. Istilah dan pengertian Kanon

Kata Yunani” Kanon” berasal dari bahasa semit/Ibrani Yakni “qaneh” (Ayub, 40:21; I Raja-raja 14: 15)

Qaneh (gelagah/ batang papyrus, sejenis tanaman serat/ tebu manis

Gelagah dipakai sebagai tongkat pengukur/ kayu penggaris

Jadi kanon juga bisa disebut sebagai Ukuran/ buluh pengukur

Kanon adalah tolak ukur atau patokan. Kanon juga berarti keputusan berwibawa dari sebuah dewan gereja

Kanonisasi adalah proses dimana kitab-kitab dikumpulkan dan disatukan pada satu titik tertentu dan selanjutnya menyediakan bagi manusia Firman Allah yang tuntas dan sempuna.

Jadi dengan demikian kanon berarti suatu daftar tetap yang menyatakan bahwa hanya kitab-kitab inilah yang diperhitungkan sebagai kitab suci yang berwibawa.

Alkitab= Bible berasal dari bahasa latin. kata Yunani yang berarti dokumen-dokumen

Alkitab (bahasa Inggris: Bible) adalah sebutan untuk sekumpulan naskah yang dipandang suci dalam Yudaisme dan Kekristenan. Kata "Alkitab" yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, dan juga digunakan umat Muslim untuk menyebut Al-Qur'an.[1] Alkitab merupakan sekumpulan kitab suci yang ditulis pada waktu yang berlainan, oleh para penulis yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda. Umat Yahudi dan Kristiani (Kristen) memandang kitab-kitab dalam Alkitab sebagai hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara Allah dengan manusia. Alkitab dibagi dalam 2 bagian yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Perjajian Lama adalah bagian pertama dari Alkitab Kristen, yang utamanya berdasarkan pada Alkitab Ibrani, berisikan suatu kumpulan tulisan keagamaan karya bangsa Israel kuno.

Alkitab berbahasa Latin yang digunakan sebelum Vulgata biasanya disebut Vetus Latina, atau " Alkitab Latin kuno", atau kadang-kadang "Vulgata Latin kuno".


Kitab-kitab suci pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani antara tahun 280–130 SM, di Aleksandria. Terjemahan-terjemahan Yunani awal ini – konon ditugaskan oleh Ptolemaios II Philadelphos – disebut Septuaginta (artinya "Tujuh puluh"), suatu sebutan yang berasal dari jumlah penerjemah yang diduga terlibat di dalamnya (maka singkatannya "LXX"). Septuaginta ini menjadi dasar dari Perjanjian Lama dalam Gereja Ortodoks Timur.

Akhirnya ditetapkan bahwa Alkitab berisi 66 kitab, yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Teks asli Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani; sedangkan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani Koine atau Yunani klasik.

2. Selama proses pembuatannya

· Alkitab ditulis dengan tangan diatas kulit dan papyrus (sejenis`tumbuhan yang dapat dibuat sebagai bahan kertas)

· Umumnya dalam bentuk gulungan (Karman ,2007)

· Alkitab yang digunakan sebagian besar orang dibagi atas dua kumpulan, yaitu

v Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Perjanjian lama dituls dalam bahasa ibrani( dengan beberapa dalam bahas Aram)

Perjanian Baru dalam bahasa Yunani

Kitab-kitab yang diselidiki, dan dinyatakan melalui syarat ( diterma dan mencapai standar yang seharusnya) serta diakui, telah diilhamkan oleh Allah sendiri

Ada dua (2) pembagian dalam kanon Alkitab yaitu:

· Kanon Perjanjian Lama dan Kanon Perjanjian Baru

Perjanjian lama terdapat 3 (tiga) penjelasan kapan Perjanjian Lama terbentuk yakni

v Zaman Ezra (400 M)

v Masa sinagoge Agung dibawa dorogan Ezra ( aba ke 4 SM)

v Masa konsilipaa abi di Jamnia (90-100M), (Karman, 2007)

3. Kriteria kanonisasi Alkitab Perjajian Lama

1) Ditulis seorang nabi Tuhan yang dinyatakan Alkitab sebagai nabi yang benar, seorang nabi yang memiliki karunia khusus.

2) merupakan kitab yang selalu dibaca pada pertemuan-pertemuan ibadah bangsa Yahudi.

3) sudah terbukti digunakan Tuhan Yesus sebagai referensi dalam khotbah-Nya atau menerimanya sebagai Firman Tuhan (Mat. 5:18; 8:17; 12:39,40; Luk. 4:17-18; 11:29; 24:27,44 dll).

Perjanjian Lama susunan kitabnya ( terbagi 2 ) yaitu: Kanon Ibrani dan kanon Yunani

Sejak mulannya Perjanjian Lama disusun sesuai dengan kanon Yunani, yang mana kitab tersebut dibagi dalam 4 bagian besar sesuai dengan isinya.

Kanon Yunani= susunan Alkitab Bahasa Yunani/Perjajian Lama

1. Taurat

§ Kejadian,Keluaran, Imamat, Bilangan,Ulangan)

2. Sejarah

Dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu:

o Sejarah pertama( Yosua, hakim-hakim, rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja

o Sejarah kedua ( 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, ester

3. Sastra (Ayub, Mazmur, Amsl, Penghotbah, kidung Agung)

4. Nubuat (dibagi dalam 2 bagian yakni Nabi besar dan Nabi kecil)

Nabi besar yakni, Yesaya, Yermia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel)

Nabi Kecil yakni, Hosea, Yoel, Amos, Oaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, Maleakhi

4. Kriteria Perjanjian Baru

v Ditulis oleh rasul-rasul Tuhan atau yang menjadi saksi mata langsung

v Tidak bertentangan dengan wahyu Allah dalam Perjanjian Lama

v Diterima oleh masyarakat kristen, memiiki sifat-sifat rohaniah, berpusat pada kristus

v Diterima oleh masyarakat kristen, memiiki sifat-sifat rohania, berpusat pada Kristus dan diilhami oleh Roh Kudus

v Cocok dibaca didepan umum

v Bersifat universal

Jika tidak memenuhi syarat ini maka tidak dapat dimasukan ke dalam Alkitab dan diakui sebagai Firman Allah

Sesuai dengan ajaran para rasul

Proses penerimaan kitab sebagai kanon Perjajian Baru (Thiessen, 2003)

§ Pada akhir abad kedua, 20 kitab sudah diterima ( surat Ibrani, 2 abn 3 Yohanes, 2 etus, yudas, Yakobus, dan wahyu yang belum diterma.

§ Paa abd ke-40 semua kitab diterima dalam kanon peranjian baru khususnya oleh gereja barat

§ Masalah kanon sudah diselesaikan seelah konsili Damasin di Roma padatahun 382 dan konsili kartago ketiga t. 3977

§ Pada tahun 500 seluruh gereja bebatasan Yunani menerima Perjanjian Baru

5. Tahapan pembentukan kanonisasi Perjajian Lama sesuai dengan dengan data yang teredia adalah...

1. Ucapan yang berotoritas

2. Dokumen-dokumen tetulis yang resmi

3. Kumpulan-kumpulan kitab yang berwibawa

Secara tradisional, kitab-kitab suci Yahudi dibagi menjadi tiga bagian besar yang menunjukan perbedaan dalam isi sekaligus memperlihatkan tahap-hap pembentukan kanon

1) kitab Taurat ( ibr.Tora)

2) Kitab Nabi-nabi (Naviim)

3) Kitab-kitab (Ibr. Ketuvim)

6. Tahapan pembentukan kanon Perjanjian Baru

Menurut pegamatan ada tiga ahap dalam pembentukan kanon perjanjian baru yakni:

1) Mula-mula tulisan-tulisan itu dikutip secara tersendiri yang tidakmenjadikannya sebgai bahan perdebatan namun lebih memnetingkan nilaikesaksia meeka

2) Para penulis seperti Irenius dan origenes yangtelibat dalam perdebatan , merasa perlu untuk membela kekasaan mereka, tetapi tidak dalam ranga mencari dukungn keputusan sebuh ereja tertentu

3) Keputusan konsili yang mempertimbankan pandangan para pemimpin dari masa sebelunya serta masa u dan menetapkan suatupemisahan resmi antra tulisan-tlisan kanonik dan apokrifa.

Tugas I

1. Jelaskan kembali istiah dan pengertian kanon!

2. Jelaskan sejarah pembentukan kanon Perjanjian Lama

3. Sebutkan tahap-tahap dan kriteria-kriteria pembentukan kanon Perjanjian Lama dan perjanjian Baru

4. Sebutkan daftar kitab yang diakui oleh gereja katolik selain kitab yang dikanonkan!

5. Hafalkanlah kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru secara berurutan dan buatkan dalam Vidio dan uploud ke guru mata pelajaran.

1,586 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments

Couldn’t Load Comments
It looks like there was a technical problem. Try reconnecting or refreshing the page.
bottom of page