top of page

Misiologi XI (Unsur-unsur Budaya)




Materi Pertemuan IX

Unsur-unsur budaya yang positif yang berhubungan dengan Etika, Moral, sopan santun dan norma sosial

A. Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

Secara Umum, Pengertian Budaya adalah mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Istilah Budaya berasal dari kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin "colere" yang berarti mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau petani.


B. Hubungan Budaya dan Etika, moral, sopan santun dan norma sosial

Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik-buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.

Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari – hari, karena dengan menunjukan sikap santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia berada. Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia, sudah tentu kita memiliki norma-norma/etika-etika dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.


Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia didalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut. Setelah kita mengetahui pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap sopan santun patutlah dilakukan dimana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena sopan santun bersifat relatif dimana yang dianggap sebagai norma sopan santun berbeda-beda disetiap tempatnya, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut kita lakukan dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati, dihargai, dan disenangi keberadaan kita oleh orang lain.


Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada. Contohnya seperti didalam lingkungan rumah, baik didalam maupun diluar lingkungan rumah, maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain : Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut, berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka berbohong dan tidak mendengar nasehatnya. Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga dengan cara bertutur kata yang baik, tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga. Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan.

Norma dan toleransi menjadi penting ditengah keberagaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan kebudayaan. Norma dan toleransi merupakan perwujudan manusia yang bermoral dan berbudaya. Manusia adalah makhluk berbudaya dan budaya manusia penuh dengan simbol, sehingga dapat dikatakan bahwa budaya manusia penuh diwarnai dengan simbolisme yaitu suatu tata pemikiran atau paham yang menekankan atau mengikuti pola-pola yang mendasarkan diri kepada simbol atau lambang. Simbol merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang terkandung sebuah makna yang dapat menjelaskan kebudayaan dari manusia.


Menurut Koentjaraningrat, setiap manusia memiliki kebudayaannya masingmasing, dan masing-masing manusia tersebut mewujudkan kebudayaannya dalam bentuk ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan yang ada pada masyarakat, dan suatu kompleks aktivitasnserta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, serta benda-benda hasil karya manusia.

1. Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu: Manusia tunduk pada norma sosial, aturan

2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena:

· Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial

· Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain

· Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

· Potensi manusia akan berkembang bila berada di tengah-tengah masyarakat.

54 views0 comments

Comments


bottom of page