Jul 29, 20204 min read

Pengertian Demokrasi

Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Kelas XII

Pertemuan I

A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani, Demokratia. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan atau pemerintahan. Demokratia artinya kekuasaan atau pemerintahan rakyat. Kekuasaan tertinggi berasal dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, untuk kepentingan rakyat, melalui perwakilannya. Demokrasi merupakan mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara yang berupaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau Negara dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut. Pemerintah bersifat demokrastis ini pertama kali dipraktikan di Atena Kuno, Yunani. Rakyat berpartisipasi langsung dalam pemrintahan. Di Afrika, demokrasi dilaksanakan untuk menentang pemerintah otoriter kulit putih. Negara Indonesia menganut sistem demokrasi, yaitu demokrasi pancasila sesuai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi yang dilaksanakan berdasarkan UUD Tahun 1945.

Ciri-ciri suatu bentuk pemerintahan demokrasi adalah:

a. Adanya keterlibatan warga Negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung

b. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat

c. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga Negara dalam segala bidang

d. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai penegak hukum

e. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara

f. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (pemilihan bersifat bebas, jujur dan adil)

g. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragaman (suku, agama, golongan)

B. Demokrasi Dalam Perjanjian Lama

Alkitab tidak menyebutkan istilah demokrasi. Namun, beberapa peristiwa dalam Alkitab memberikan gambaran tentang demokrasi yang benar. Allah memilih Abraham untuk memulai rencana khusus Allah melalui satu komunitas satu bangsa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa tidak membatalkan kehendak Allah. Kejahatan manusia yang merajalela tidak mengurangi kasih Allah, semua manusia mempunyai hak yang sama untuk hidup dalam berkat dan pemeliharaan Allah. Demokrasi hanya akan terpenuhi apabila kasih dan keadilan Allah dimiliki oleh manusia, bahkan ketika umat-Nya meminta raja agar sama dengan bangsa lain yang juga memiliki seorang raja, Allah mengabulkan dengan berbagai konsekuensi yang tidak terhindar dari seorang raja. Ketika gembala-gembala domba milik Abraham dan Lot bertengkar karena rumput dan sumber air bagi ternak mereka, Abraham berdialog dengan Lot untuk memutuskan kea rah manakah Lot akan tinggal secara terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertengkaran. Meskipun jauh lebih tua dari Lot, Abraham dengan rendah hati memberi kesempatan terlebih dahulu kepada Lot untuk memilih tempat tinggalnya (kej 13:8-9). Jika Lot ke kanan, Abraham akan ke kiri. Abraham memberi Lot kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan pilihannya, agar kehidupan keluarga besar ini rukun dan damai.

C. Demokrasi Dalam Perjanjian Baru

Seluruh tindakan Allah dalam perjanjian lama dilanjutkan sampai mencapai puncaknya pada diri Yesus Kristus. Demokrasi menempatkan setiap manusia pada kedudukan yang sama, dengan hak dan kewajiban yang sama. Hal ini sesuai dengan hakikat manusia di hadapan Allah bahwa Allah mengasihi seluruh umat-Nya dan kasih-Nya menempatkan semua manusia sama di hadapan-Nya tanpa terkecuali. Sekaligus menjadi sasaran kasih Allah yang tidak terbatas (Yoh 3:16). Tuhan Yesus memberikan perintah untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, yaitu memperlakukan orang lain sama dengan memperlakukan diri sendiri. Segala sesuatu yang dianggap baik bagi diri sendiri, itu jugalah yang diberikan kepada orang lain. Sebagai ciptaan yang mulia, wajar apabila seseorang menghargai sesamanya sebagai ciptaan tuhan yang mulia, pengalaman ini dapat menuntun mansuia pada pemahaman dan tindakan yang tidak merugikan orang lain. Tuhan memberi teladan hidup damai dalam kebenaran. Tuhan bersedia dijamah oleh perempuan yang sakit pendarahan , yang dianggap najis oleh kaumnya. Ia menrima dan membangun iman perempuan itu dengan berkata ”pergilah iman mu telah menyelamatkanmu” (Mrk 5:34). Petrus bersedia melayani bahkan membaptis Kornelis setelah ia memahami bahwa semua manusia sama berharganya di hadapan Tuhan (kis 10-11).

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sesamanya. Oleh karena itu, diperlukan kesediaan hidup bersama dan rukun dengan orang lain, komitmen yang tinggi untuk menjaga keutuhan dan kekeluargaan dalam masyarakat serta tanggung jawab untuk mengupayakan perdamaian dan keadilan bagi kesejahteraan rakyat. Pengorbanan Yesus Kristus memberi kesempatan yang sama kepada semua orang untuk mendapatkan haknya, diselamatkan dan diberkati. Meskipun Alkitab tidak menyebutkan istilah demokrasi, Allah jelas memimpin umat-Nya. Dari kepemimpinan Allah secara langsung, yaitu Theokras, menjadi kerajaan yang dipimpin oleh raja. Kepemimpinan ini mencapai puncaknya pada pengurbanan Tuhan Yesus. Disinilah Allah mengajarkan kehidupan yang dibangun atas dasar kasih dan persamaan kedudukan, keadilan dan kebebasan untuk menentukan pilihan atau menyampaikan pendapat.

D. Demokrasi Gereja

Yesus Kristus adalah kepala gereja. Seluruh orang percaya (gereja secara pribadi) adalah angota tubuh-Nya, memiliki kedudukan dan fungsi yang sama. Oleh sebab itu gereja hanyalah milik Allah atau milik semua orang yang diselamatkan. Sebagai remaja Kristen hendaklah mempunyai semangat mewujudkan nilai-nilai dari sistem demokrasi di tengah kehidupan, nilai-nilai demokratis di antaranya:

1. Takluk / taat (sikap tunduk kepada pemerintah ditunjukan dengan menaati peraturan pemerintah demi kesejahteraan bersama)

2. Toleransi (menghargai perbedaan suku, agama, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya)

3. Empati / peduli (seseorang yang merasa dirinya dalam keadaaan perasaan yang sama dengan orang lain)

4. Persahabatan (menjalin relasi atau hubungan persahabatan yang baik dengan siapa saja tanpa melihat suku, agama golongan dan lain sebagainya)

5. Cinta damai (sikap, perkataan dan dindakan kita yang membuat orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran kita)

Dengan menghayati kehidupan demokrasi secara benar, seseorang dapat menyatakan kasih Allah yang tidak pilih kasih dan selalu tulus tanpa pamrih.

E. Contoh Demokrasi Dalam Kehidupan Setiap Hari

Sistem demokrasi dapat kita temui dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semua kegiatan dalam kehidupan kita yang berasaskan ksetaraan manusia, menghargai pendapat orang lain dan musyawarah dapat digolongkan sebagai tindakan yang demokratis. Di bawah ini beberapa contoh tindakan yang sering kita lakukan berkaitan dengan nilai-nilai demokrasi.

1. Dalam keluarga

• Memberikan perhatian yang sama terhadap semua anggota keluarga

• Menyelesaikan masalah keluarga dengan berunding bersama keluarga

• Menghargai pendapat setiap anggota keluarga

• Mengutamakan kepentingan keluarga dari pada kepentingan pribadi

2. Dalam sekolah

• Menjalin komunikasi yang baik dengan sesame teman

• Mengikuti pemilihan ketua kelas

• Memberikan pendapat dengan cara yang benar dalam diskusi maupun rapat

• Menghargai pendapat orang lain

• Mematuhi tata tertib dan peraturan sekolah

3. Dalam masyarakat